Angel duduk di tepi tempat tidur di kamar Cecil, menatap wajah lelap anaknya. Carol bilang, Niko tadi terus menangis mencari Angel. Bahkan saat ini, bibir anaknya itu masih tampak mencebik.
Angel membungkuk di atas tubuh mungil Niko, lalu mendaratkan kecupan lembut di kepalanya. "Maafkan Mama, Niko," ucap Angel pedih.
Ketika Angel menarik diri, dilihatnya mata Niko mengerjap kecil, sebelum perlahan terbuka.
"Mama?" panggil Niko.
Angel tersenyum. "Ya, Sayang?" balasnya lembut.
Niko seketika tersenyum lebar sembari mengulurkan kedua tangannya pada Angel. Menyambut itu, Angel kembali membungkuk di atas tubuh kecil Niko dan memeluknya, lalu mengangkat anaknya itu dalam gendongan. Angel menciumi wajah Niko. Niko tertawa-tawa kegelian karenanya.
"Niko kenapa tadi menangis?" tanya Angel sembari memangku Niko dan mengusap pipinya.
Niko memberengut. "Niko takut Mama tidul telus sepelti Cecil waktu itu."
