Chereads / Alana & Arsena / Chapter 5 - #4

Chapter 5 - #4

Terhitung sudah 2 minggu setelah Arsena mengantar Alana pulang, dan sejak itu pula Arsena sering memikirkan Alana. Arsena pernah merasakan yang namanya jatuh cinta bahkan sampai menjalin hubungan. namun, entah kenapa kali ini rasanya berbeda, ia merasakan sisi dari dirinya yang lain.

Saat ini, Arsena berada dirumahnya dan sedang bertukar pesan dengan sahabatnya yang ia temui saat berkuliah di Inggris.

Kean kupret

online

oii bocah

paan bang? gabut lu ye?

tau aja lo, balik ke indo kapan?

lusa gue balik bang.

lo jemput gue ye bang,

nyambut gua gitu.

halah, sok disambut segala.

gua balik aja lo tinggal tidur.

Ya elah, masi inget

aja si a'a. gua ngantuk

banget dah bang, lo kan

tau waktu itu gua dikejar

deadline tugas.

ehh bang. lo udah dapet

cewe belum bang? mau setaun

lo di indo. siapa tau dapet

cewe cakep.

ahh lo cewe mulu. ada sih

baru deket.

mantap lahh, lo cakep gitu

ngga mungkin ada yang

anggurin. lo kan terkenal

bang, btw umur berapa?

dia kelas 3 SMA kayaknya

sepantar sama adek lo.

dihh bocah ternyata?

bener sepantar adek gue

bang. kenalin boleh lahh

nanti deh kalau lo balik

gue coba ajak ya.

okedew cayank!

Arsena end this chat

Setelah bertukar pesan dengan sahabatnya Arsena memutuskan untuk tidur. niatnya besok dia akan kerumah Alana untuk mengajaknya jalan-jalan sekalian mengutarakan maksudnya untuk menemaninya menjemput Kean. Terakhir kali Arsena menjemput Alana, dia sempat meminta nomer telefon Alana dan beberapa kali bertukar pesan juga. hanya sekedar menanyakan kabar dan menawarkan apakah Alana ingin berangkat bersama atau ia jemput dari sekolah. Arsena melakukan itu bukan tanpa alasan, ia melakukan itu karna rumah mereka yang dibilang cukup dekat, hanya berbeda perumahan. juga setelah Arsena tahu kalau Pak Maman sering tidak bisa mengantar atau menjemput Alana karena mengantar berkas diluar kota.

~~

Sekarang Arsena ada di depan rumah Alana, rumah dihadapannya terkesan sepi karena ini weekend, mungkin saja Alana masih tidur. terhitung sudah 1 jam dia berdiri didepan mobilnya ragu untuk masuk, Arsena melirik jam yang melingkar ditangan nya yang menunjukkan pukul 09.00 Arsena menarik dan menghembuskan napas panjang kemudian dengan langkah mantap memberanikan diri masuk ke ke halaman rumah Alana.

tok..tok..tok.

"Assalamualaikum" Arsena mengucapkan salam setelah mengetuk pintu 3 kali.

"WAALAIKUMSALAM SEBEN..tar... eh" jawab Alana sambil berlari dan seketika terhenti saat melihat siapa yang datang bertamu. Arsena pun merasa terkejut karena Alana berhenti tepat didepan wajahnya, kalau saya Alana telat 'mengerem' pasti akan bertabrakan.

"A-a-arsena? kamu... ya ampun maaf, silahkan masuk dulu." ujar Alana tergagap karena tidak menyangka Arsena kini dihadapannya. Alana melihat penampilan Arsena yang sudah rapi tapi terkesan santai karena hanya memakai celana jeans dan hoodie. walau begitu kadar ketampanan seorang Arsena Wijaya tak berkurang 0,001% pun, malah kelihatan sangat err tampan. mungkin kalau Sherina yang berada diposisi Alana sudah kehabisan napas melihat Arsena.

"Maaf membuat kamu terkejut, saya kesini mau.. mau.." ujar Arsena gugup melihat Alana

"mau?" tanya Alana penasaran

"Saya mau ajak kamu jalan-jalan. apa kamu mau?" tanya Arsena gugup. Alana hanya bisa terdiam karena Arsena mengajaknya jalan-jalan.

"Maksud kamu jalan-jalan berdua?" tanya Alana, pasalnya pikiran dan hatinya spontan berkata kalau mereka sedang melakukan kencan.

"Iya, kamu keberatan ya? kalau begitu tidak apa-apa sa.."

"Aku mau kok, upss" ucapan Arsena terhenti karena jawaban Alana yang terdengar semangat dan tiba-tiba. sedangkan Alana yang menyadari itu hanya bisa tersipu malu.

"Emm, kamu tunggu sebentar ya, saya siap-siap dulu sebentar." Alana langsung ngacir kekamarnya dengan perasaan campur aduk. setelah siap berpakaian Alana mengambil dompet, hp, dan kuncir rambut lalu memasukkan nya kedalam minibag berbentuk kepala cony dan bergegas turun kebawah.

"Yuk, berangkat." ujar Alana, sontak Arsena mendongak dan hampir tidak berkedip melihat penampilan Alana yang terkesan imut menggunakan celana jeans panjang dan baju oversize berwarna kuning dan hanya menjepit rambut panjangnya.

"Iya, ayo berangkat." jawab Arsena kaku.

"Kita mau kemana Arsena?" tanya Alana

"Kamu maunya kemana?" tanya Arsena balik

"Kamu yakin ngga papa?" tanya Alana

" iya ngga papa" jawab Arsena

"Antar aku ke mall ya, ada yang mau beli. tapi nanti sekalian pulangnya aja." ujar Alana.

"Oke." setuju Arsena

Sesampainya disana mereka langsung ke game center, Arsena yang mengajak Alana kesana.

"Main basket yuk" ajak Arsena

"Oke, siapa takut" tantang Alana

Permainan dimulai. baik Alana dan Arsena saling berlomba memasukkan bola sebanyak-banyaknya. sesekali Arsena melirik ke Alana, melihat gadis itu bermain dengan senyum yang tak pernah hilang dari bibir gadis itu Arsena merasa sangat bahagia, bahagia karena bisa membuat Alana senang.

"Yahh Arsena curang." keluh Alana pada Arsena, melihat Alana yang terkesan bertingkah imut pun Arsena gemas sebenarnya.

"Enggak kok, saya ngga curang." ujar Arsena tak terima

"Pokoknya kamu curang." ujar Alana kekeh. kenapa Alana mengatakan Arsena curang, itu karena saat bermain tadi Arsena berada di skor yang sama dengan Alana, dan saat Alana hampir mencetak lemparan kemenangannya, ada seorang anak kecil yang berlari dan menabrak Alana sehingga lemparannya meleset. sedangkan Arsena yang berhasil memasukkan bolanya tentu menjadi pemenangnya.

"Alana, saya teraktir eskrim saja bagaimana?" tawar Arsena untuk membujuk Alana.

"Ohh jadi kamu mau nyogok saya pakai eskrim? ngga mau." jawab Alana

"3 scoop eskrim ditambah double topping, terus kita makan siang kamu pesan sepuasnya." ujar Arsena membuat persetujuan dengan Alana, karena melihat Alana sedikit ngambek tadi.

"OKE, DEAL. kamu yang bayar se-mu-anya." setuju Alana dengan muka berbinar.

"Syukurlah, walaupun tekor sih gue" cicit Arsena pelan sehingga tak bisa di dengar Alana. tapi Arsena tetap senang karena Alana terlihat senang.

Arsena membawakan 3 scoop eskrim rasa vanila ditambah doubel topping membuat Alana senang sekaligus geli. pasalnya saat Arsena tengah mengantre, dibelakang Arsena ada seorang ibu-ibu yang terlihat centil dengan sesekali menyolek-nyolek punggung atau bahu Arsena. kalau saja kalian melihat bagaimana ekspresi Arsena saat itu pasti akan tertawa. seperti Alana sekarang.

"hahaha, gimana rasanya dicolek ibu-ibu?" tanya Alana

"Jangan ketawa! kamu itu bersenang-senang melihat penderitaan saya, lagi itu juga ibu-ibu genit banget. ngga pernah liat cowo ganteng kali." sungut Arsena.

"Dihh, kamu merasa kamu ganteng?" tanya Alana.

"Menurut kamu saya ganteng nggak?" pertanyaan balik Arsena membuat Alana diam dan pipinya bersemu merah.

"Apaan sih, masa tanyanya gitu." jawab Alana sambil pindah posisi duduk karena gugup.

"Alana." panggil Arsena

"Iya." jawab Alana singkat karena masih gugup.

"Besok saya mau jemput teman dibandara, kamu bisa temenin saya?" tanya Arsena

"Maaf ya Arsena, tapi besok kakak saya juga pulang. saya mau jemput dia. maaf ya." ujar Alana.

"Begitu, yasudah ngga apa-apa." jawab Arsena sambil tersenyum walau merasa sedikit kecewa karena jawaban Alana.

"Emm Arsena, sebenarnya saya kurang nyaman kalau hanya memanggil nama kamu saja, karena kamu kan lebih tua dari saya, saya merasa tidak sopan. kalau saya memanggil kamu kakak saja apa boleh?" tanya Alana pelan

"Boleh kok, tapi mulai sekarang kita pakai aku-kamu saja ya. saya juga kurang nyaman jika terlalu formal." ujar Arsena.

"Oke, saya ehh aku setuju." jawab Alana senang sambil menjabat tangan Arsena.

"Sekarang antar aku belanja." ajak Alana dan spontan menarik tangan Arsena. Arsena yang terkejut pun hanya bisa mengikuti Alana saja.

Alana langsung mengambil troli dan mulai berkeliling mencari barang yang ia butuhkan mulai dari sabun, pembersih toilet, telur, mie instan, sampai aneka sayuran. Alana sudah terbiasa seperti ini, berbelanja. biasanya malah sendiri, tapi kini ada Arsena.

Arsena yang melihat troli mulai berat pun menawarkan untuk membawanya, walau awalnya Alana menolak tapi akhirnya dibolehkan juga. saat sedang berada di rak sayuran seorang ibu-ibu yang tadi ikut mengantre eksrim bersama Arsena terlihat berbisik dengan temannya tepat disamping Alana.

"Udah punya istri ternyata jeng, saya jadi potek." tutur ibu 1

"Yahh, yang sabar ya jeng, berarti belum jodoh. kayaknya mereka pengantin baru deh, kelihatan serasi dan mesra banget." tutur ibu 2. lalu para ibu-ibu itu pergi meninggalkan Arsena dan Alana yang terbengong karna dikira pasutri baru.

"E-eh, Alana, kamu sudah selesai belanja? ayo bayar." ajak Arsena memecah keheningan.

"Eh iya udah, ayok bayar." jawab Alana kaku.

Setelah membayar belanjaan, mereka memutuskan langsung pulang saja, karena belanjaan Alana yang cukup banyak.

~dimobil~

"Al, kita makan dulu yuk. mampir ke resto di ujung pertigaan itu. mau?" tawar Arsena.

"boleh, aku juga lapar." setuju Alana

~~

Sesampainya di restoran, mereka langsung memesan beberapa menu yang terbilang simpel. setelah hidangan mereka sampai, mereka langsung menyantapnya, saat makan pun tak banyak percakapan yang terlontar dari keduanya.

"Sudah selesai kan Kak?" tanya Alana pada Arsena

"Iya sudah, pulang yuk Al. aku bayar dulu." Arsena berdiri dan berjalan kekasir dengan Alana yang mengekor.