Diah terdiam lagi, lalu memainkan kuku-kuku jarinya. Bingung. Matanya menatap sprei berwarna hijau toska khas rumah sakit. Mike memandang ke wajah istrinya. Mendekat lagi. Kali ini, tatapan mereka sangat dekat.
Deru napas mereka terdengar sangat memburu. Jantung berdebar layaknya seorang yang baru pertama kali bertemu. Mike mendekatkan bibirnya, bibir keduanya saling bertemu dan bersentuhan sangat lembut. Namun tak mau dipisahkan.
Mereka berciuman pelan, lambat laun menjadi begitu bernafsu. Saling mengacak rambut, meraba. Jari jemari Mike mulai menelusup ke dalam baju Diah. Bergerilya. Cukup lama hingga napas terengah-engah. Diah menghentikan ciuman itu. Menunduk diantara dahinya yang menempel dengan dahi Mike.
Ciuman Mike membuatnya berdebar tak menentu. Seperti waktu pertama kali dan tidak berubah. "Jangan pernah pergi dariku." Kata Diah pelan. Nyaris tak terdengar.