"Tapi gimana caranya? Kaki dan tangan gue terikat!" pikir Diah lagi. Ia mencoba menggerakan Kakinya agar tali yang mengikatnya sedikit longgar dan ia bisa menggerakan kakinya. "Sedikit lagi, Sedikit lagi talinya akan lepas!" gumam Diah.
Pisau itu terus menekan dan membuat darah dari pipi Diah semakin keluar banyak. Dan di sela-sela itu juga, Diah sedang berusaha melepaskan kakinya dari kekangan tali.
"Berhasil!" kata Diah. Dan lalu..
Buuk. Diah menendang dada Akbar hingga terjatuh kelantai. Suara gaduhnya menggema keseluruh gedung ini. Pisau itu terlepas dan terjatuh dekat kaki Diah.
"Berengsek!" pekik Akbar, ia langsung bangun. Dan Diah tidak mau membuang kesempatan yang ada. Ia mengambil pisau itu dengan jari kakinya. Diah mulai menjepit gagang pisau itu dengan dua jari kakinya. Diangkat pelan-pelan keatas. Dan mata itu sambil melihat Akbar yang sudah bangun dari tersungkurnya. "Sial, Akbar sudah bangun. Gue harus buru-buru mengambil pisau itu!" katanya.