Akbar bukan lagi menarik lengan Diah, melainkan menyeretnya. Taksi yang Akbar dan Diah tumpangi berhenti di sebuah bangunan tua yang sudah lama terbengkalai. Bangunan setengah jadi lima lantai yang sudah di tumbuhi banyak rerumputan dan ilalang yang tumbuh subur. "Mau apa kita kesini Akbar?" tanya Diah sedikit ketakutan. Ini bukan bertanda baik buatnya. "Kamu mau menyulik aku?" tanyanya lagi. Tetap di abaikan Akbar. Jauh lebih dingin di banding saat ia mengucapkan maaf.
"Lepasin gue Akbar, gue gak mau kesini!!" teriak Diah, dan itu membuat Akbar marah. Sangat marah.
"DIAM! LU BISA DIAM KAAN?" Bentak Akbar sedikit berteriak. Nyali Diah menciut. Tidak ada keberanian lagi buat melawan Akbar. "Lu tau kenapa gue begini, hah?" tanya Akbar terlihat sangat kesal. Dan Diah sudah tau arah pertanyaan Akbar itu.