Kemudian security itu datang membawa ranjang dorong bersama suster. Akbar di gotong dan di letakan di atas ranjang dorong. Diah hendak mengikuti suster yang mendorong Akbar di atas ranjang. Menggeleng.
"Sudah cukup kamu ikut campur urusan Akbar yang selalu menyakiti kamu itu!" seru Austin. Hati Diah bimbang, tetapi ia tidak bisa berkutik untuk meneruskan langkahnya. Dan hanya sanggup melihat Akbar yang di bawa dan terus masuk kedalam rumah sakit. Tidak bisa berbuat banyak untuk menolongnya. Mendesah dan pasrah. Lalu berdoa agar Akbar tidak apa-apa.
"Sekarang kita balik lagi ke dalam!" ajak Austin. Tetapi Diah masih bimbang. Hatinya masih belum tenang bila ia belum memastikan Akbar baik-baik saja. Bukan ia masih mencintainya. Tetapi, sebagai orang yang telah berjasa dan selalu ada buatnya, Diah tidak bisa melupakan begitu saja dengan Akbar. Setidaknya, ia hanya bisa memastikan keadaan Akbar.