Pagi, ketika semua orang masih terpejam oleh indahnya mimpi. Ketika orang-orang menikmati hangatnya selimut. Austin sudah terjaga, ia tidak bisa tidur. Ia dan Dave ada janji untuk bertemu lagi di depan ruang operasi. Ia yakini, bahwa nama yang Dave katakan sebagai anaknya itu adalah Mike, kakaknya yang kecelakaan. Dan Austin akan membuktikan bahwa Mike yang sedang di operasi semalam.
Ia melihat Sophia, tertidur pulas di sofa. Membiarkannya tertidur karena kelelahan. Dan ia pahami itu, menjadi seharian Diah layaknya seorang anak kecil yang hendak beranjak besar. Butuh kesabaran, sebab Diah jiwanya sedang terguncang. Takdir buruk bertubi-tubi menyapanya. Hingga gangguan kejiwaan Diah kambuh dan melupakan dirinya sendiri. Semalam, Diah hampir saja memotong urat nadinya. Dan beruntungnya, Austin melihat dan membuat pisau itu jauh-jauh darinya.