Debuaaar..
Satu bom lagi meledak. Meluluh lantakan atap rumah Mike. Akbar menghajar, polisi. Tidak mau membuang-buang kesempatan yang ada. Tidak mau mati konyol sebelum ia membalaskan dendamnya pada Diah, menjalankan pesan terakhir ibunya. Kabur sebelum bom-bom lain meledak.
Edward hanya tersenyum. Ia lalu menahan polisi-polisi itu, memeluknya dengan erat.
Menghitung..
Satu..
Dua..
Dan..
Debuaarr..
Bom lainnya ikut meledak dengan dahsyat. Dua kali lebih dahsyat. Lalu bom satu menyusul. Sebenarnya, berapa bom yang Edward pasang di rumah itu? Edward hanya tersenyum ketika bom keempat meledak dari samping rumah Mike. Matanya terpejam, tersenyum dan kedua polisi itu memekik dengan mata terbuka lebar kala percikan api dari bom itu membesar dan menjatuhkan tembok yang kokoh itu. Reruntuhan itu menindih Edward dan kedua polisi itu.