Peluru-peluru itu mulai menghujani para polisi itu tanpa henti dari senjata api yang Edward rebut. Semuanya, Edward babat habis. Mati dengan berlumur darah segar bewarna merah. Lalu dari belakang, Polisi-polisi lain sudah berdatangan. Mereka langsung menembaki Edwars tanpa basa-basi, ia sama gilanya dengan Akbar yang terkenal sadis.
Ia menembak kepala dan jantung tepat sasaran. Edward dulu emang anak yang terkenal sangat Dingin, ia diam. Namun bila dirinya di usik, Edward tidak tinggal diam. Sifat Edward dulu bebanding terbalik. Edward melakukan itu demi melindungi dirinya dari perundungan anak-anak lain yang suka menindasnya. Darah yang keluar membuat ia harus melakukan hal itu lebih kejam lagi, sama seperti yang ia lakukan pada Akbar tadi. Membalas dua kali lebih kejam, tetapi Akbar tidak bisa di balas begitu saja oleh Edward.