Di dalam, perut Diah seperti orang kontraksi. Sakitnya luar biasa. Sophia panik, bingung sendirian. Tak ada yang ia kenal di restoran itu. Ia mencoba mengelus-elus perut Diah yang kesakitan agar sedikit menghilang rasa sakit. Walau itu tidak terlalu banyak membantunya.
"Aduuh, gimana ini?" tanya Sophia tidak tau harus bagaimana lagi membantu Diah agar rasa sakit itu berkurang. Ia melihat sekeliling, "Pelayaaan!" serunya melambaikan tangan pada pelayan di ujung dekat jendela. Ia baru selesai melayani tamunya. Pelayan itu dengan cekatan langsung menghampiri Sophia dan Diah.
"Ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya pelayan itu dengan hormat.
"Ya, menantu saya sedang hamil. Ia merasa kesakitan, bisa kamu ambilkan saya air mineral?" tanya Sophia. Pelayan itu mengangguk.
"Sebentar nyonya, saya ambilkan dulu!" Pelayan itu bergegas pergi. Menjalankan apa yang Sophia minta. Ibu mertua Diah mengangguk. Lalu ia kembali fokus pada Diah.