"Halo!" jawab Akbar tegas. Ia duduk di kursi.
"Ha-lo Ak-bar!!" suara Seruni terdengar bergetar. Mata Akbar terbuka lebar, senyumnya kemudian mengembang.
"I-bu?" Akbar cukup terkejut ibunya menelepon. Namun, ada hal yang ganjil yang ia tangkap dari nada suara ibunya itu. "Ibu apa kabar? kok nomor ibu ganti?" tanya Akbar terlihat merindukan ibunya. "Ternyata ibu hebat bisa membunuh Adrian!" terus mengoceh, kangen mengobrol dengan Seruni.
"Dengarkan ibu baik-baik nak!" kata Seruni tidak menjawab pertanyaan anaknya itu. Akbar langsung terdiam. Benar-benar ada sesuatu dengan ibunya. "Ibu pinta, lakukan tugas kamu di sana! Berjanjilah pada ibu, buat Diah menderita seperti ibu sudah membunuh Adrian." kata Seruni. Membuat Akbar bertanya-tanya. Semakin penasaran.
"Tentu saja bu, Akbar akan buat Diah menjadi gila!" janji Akbar pada Seruni.