Austin memperhatikan map yang Diah kirimkan. Menoleh pada suara Akbar yang sangat kencang. Ia melotot, lalu berjalan menuju tempat Diah yang sedang di tarik kasar.
"Hai.. lepaskan dia, BANGSAT!!" Teriak Austin sekeras mungkin sambil menunjuk kearah Akbar. Diah dan Akbar menoleh bebarengan kearah Austin.
"Austin?" Wajah ketakutan Diah kembali tersenyum.
"Apa lagi sih ini?" keluh Akbar kesal. Selalu banyak gangguan urusannya dengan Diah.
"Lepasin cewek itu?"
"Hei, gak ada urusan sama elu! Lebih baik elu pergi dari sini sebelum wajah ganteng lu gue bikin jelek!" seru Akbar.
"Ngeh..! gimana pun juga, gue harus menyelamatkan kakak ipar gue." kata Austin merenggangkan otot-otot kakunya. Ia sudah pernah bertemu dengan laki-laki itu. Kejadian yang hampir sama saat ia menolong Diah waktu pertama kali bertemu yang hendak diperkosa. Namun antara Akbar dan Austin tidak ada yang saling mengenalinya.