Tangan itu mempelintir kaki Adrian dan ayah dari Diah itu terjatuh dan terguling. Fandi bergegas bangun dan kemudian ia loncat setinggi mungkin. "Mati lu tua bangka bangsaaat..!" teriak Fandi. Ia menyiapkan sikutnya saat Adrian berhenti berguling, Fandi mengincar tulung rusuk Adrian.
Mata Adrian terbuka lebar, melotot dan lalu menyernyitkan dahinya. "Bahaya," gumam Adrian. Fandi akan mendarat, Adrian secepat mungkin bergulir ke kanan.
Gedebuuk..
Tulang sikutnya terasa remuk setelah hantaman kuat mengenai lantai beton. Fandi teriak sekeras mungkin, berguling ke kanan dan ke kiri. Terus berteriak merasakan perihnya di bagian sikutnya.
Adrian berdiri dan menghampiri pemuda gondrong itu. "Bagaimana kalau aku akhiri hidupmu biar kamu gak lagi ngerasain sakit?" kata Adrian menodongkan pistol ke Fandi.