Mike mengabaikan ucapan Abigail yang masih saja ngotot membicarakan tentang Maria dan perselingkuhan. Ia terus berjalan. Dan Abigail tampak kesal belum mendapat jawaban yang memuaskan. Ia pun berbalik arah yang berbeda dengan Mike, sejalan dengan jalan yang Maria tempuh.
Belum juga langkah itu menjauh dari tempatnya berdebat dengan Mike tadi, ponselnya terdengar meraung dan bikin kaki Abigail tidak melanjutkan berjalan. Ia merogoh tasnya yang penuh dengan buku, buku kuliah dan novel yang masih dia baca.
Layar ponsel merek Finlandia menampilkan nama yang familiar. "Austin?" kata Abigail sedikit memberi senyuman saat membaca nama laki-laki yang baru saja melamarnya. Abigail langsung menekan tombol hijau bergambar telepon, lalu ia meletakannya di telinga.
"Halo..!" kata Abigail.
"Hei..! apa elu sesibuk itu sampai mengabaikan pesan gue?" jawab Austin langsung to do point tanpa memberikan Abigail mengambil napas dan mengeluarkan suara untuk mengatakan sesuatu.