Bibir Akbar membisu, ibunya menduga bahwa kematian Ferdy diakibatkan oleh Diah dan Mike. Padahal, semua itu ulahnya. Keinginan hatinya yang menginginkan ayahnya mati dengan mengenaskan setelah Ferdy membuatnya di penjara. "Bukan masih memikirkan perasaan kamu terhadap cewek murahan itu," seru Seruni menggebu-gebu. Ia seakan tak rela suaminya mati.
Kepala itu akhirnya mengangguk. Senyum Seruni mengembang. "Bagus, itu baru anak ibu," Seruni menepuk bahu Akbar dua kali. Ia bangga anaknya mulai menurut apa yang di katakan ibunya. "Sekarang kamu udah siap kan pergi ke London?" Akbar mengangguk lemah. Ia tidak menduga ibunya begitu lebih antusias untuk membuat Diah dan Mike merasakan sakit hati ibunya.
"Yuk, kita keluar! Ibu sudah siapkan semua barang yang kamu butuhkan termasuk visa, pasport, uang dan rumah yang akan kamu tempati di sana." Seruni menyelipkan tangannya ke lengan Akbar. Anak laki-lakinya sudah begitu besar.