Susi masih menelusuri gudang tua, ia belum menemukan benda apapun di gudang itu. Namun ia teringat saat ia hendak melarikan diri saat pertama kali di sekap di gudang ini. Sebuah linggis yang berada di kamar mandi waktu ia menjerat dan menghajar Firman hingga pingsan.
Ia pun melangkah..
Dan..
Dooor.
Suara letusan senjata terdengar nyaring dan menggema ke seantero gudang tua. Ia berhenti sejenak. "Nesya..?" katanya pelan. Ia berlari keasal suara yang bikin hatinya kuatir.
Di dalam ruangan tempat Nesya dan Akbar berada.
Peluru itu melesat, Akbar sudah lebih cepat dari peluru yang dilepaskan Nesya dari pistol di tangannya. "Sial, meleset." pikirnya ketakutan. Bidikannya tak tepat mengenai sasaran. Saat bersamaan dengan pelurunya yang nembus di dinding seng ruangan itu, Akbar bergelayut di rantai tempat Susi ter-borgol tadi. Lalu..
Buak.