Di lantai, Nesya mengerjap. Ia menyaksikan aksi Akbar sambil mengumpulkan tenaganya. Sel sensorik dan motoriknya berkerja sama untuk bisa menggerakan tangannya. Rupanya, pukulan Akbar sedikit berakibat dengan kinerja sel-sel di tubuh Nesya hingga membuatnya tidak bisa bekerja cepat.
Jari jemari Nesya mulai bergerak bebarengan dengan gerak jari-jari Akbar yang begitu aktif di tubuh Susi. Lagi, Susi memejamkan matanya.
Tubuh Nesya mulai bereaksi saat sel otaknya mengintruksikan agar bergerak. Sendi-sendi dalam tubuhnya pun mulai ikut bergerak apa yang diperintahkan otaknya. Kakinya bergerak lirikan matanya pun mulai cepat merespon. Nesya bangun dengan perlahan. Pelan-pelan atas perintah sang pikiran yang memegang kendali tubuhnya. Ia berjalan sempoyongan, bak zombie yang baru tersadar dari pingsannya. Terhuyung namun tetap pada poros langkahnya kedepan.