Nesya tidak menanggapinya. Ia duduk dan membuang muka. Enek melihat tingkah Akbar. Susi pun sama, tidak ada lagi rasa respect-nya terhadapa laki-laki yang pernah menjadi idaman wanita di Desa Melati.
Akbar mulai mendekati Susi lagi. Ia nyengir licik penuh nafsu, matanya melihat gaun Susi yang masih terbuka. Buah dada yang cukup besar dan menurutnya sangat enak buat diremas itu. "Malam ini, bukannya elu akan melakukan malam pertama pada Adrian?" Tangannya kembali bergerilya dari pipi, ke leher lalu turun ke bagian dada Susi. Sesaat darah Susi berdesir, ia belum pernah di perlakukan seperti ini semenjak suaminya meninggal. Sangat lama.