"Gimana caranya gue bisa lepas dari tempat ini?" pikir Susi, sel-sel otaknya mulai bekerja keras untuk mencari jalan keluarnya. Ia melihat sekelilingnya. Ruangan yang lebih sempit dan pengap. Hanya ada meja kecil, bangku dan senjata Akbar yang sengaja ia tinggalkan. Susi menarik-narik tangan itu, rasanya sangat sulit dan hanya membuat tangannya terasa sakit dan perih. Ia melirik kearah pistol di atas meja.
Susi mengangkat kakinya, meraih pistol diatas meja yang menurutnya bisa ia raih. Namun, perhitungannya salah. Jarak antara dirinya dengan meja itu sedikit lebih jauh dari prediksinya. Tubuh Susi mengayun.
Akbar keluar ruangan, dilihat Nesya sedang tertidur. "Enak banget nih, orang tidur..!" kata Akbar kemudian. "Wooi.. bangun lu!" Teriak Akbar sambil menendang-nendang kakinya ke kaki Nesya.