"Mau lu apain Susi, hah?"
"Bukan urusan elu! Sekarang lu keluar sebelum kesabaran gue habis..!" Teriak Akbar benar-benar kehilangan kesabarannya.
Nesya menatap nanar. Mau tidak mau ia menuruti sekali lagi kemauan Akbar. Ia terlalu lemah buat melawan Akbar yang sepenuhnya memegang kekuasaan. Akbar pandai berkelahi dan memegang senjata yang siap untuk menghancurkan tubuhnya kapan saja.
Akbar masih di dalam. Ia melihat Nesya masih meliriknya sebelum pintu itu benar-benar di tutupnya oleh ibu kandung dari Diah itu. Tak lama pintu itu benar-benar di tutup Nesya setelah Akbar memasang wajah sangar dan kejinya.