Pagi yang cerah namun tidak secerah hatinya alena. Hari ini adalah hari pertama dimana ia akan menjauh dari raka, alena tidak yakin apakah dia bisa tapi ia ingin mencoba, ia tidak ingin diabaikan lagi dan disakiti lagi
Niatnya begitu, tapi saat ini tubuhnya bergetar hebat saat tidak sengaja berpapasan dengan raka di koridor sekolah.
Laki2 itu hanya menatapnya, alena merasa nafasnya sudah hampir habis
"Ha..hai"-alena
Raka pergi begitu saja sebelum alena menyelesaikan sapaannya, mengabaikannya seperti biasa. Alena mengepal tangannya kuat.
"Dasar bodoh udah tau dia benci sama lo, masih aja berharap. Udah alena jangan berharap lagi. Nanti lo sakit"
Alena menghela nafas berat, dan kembali melanjutkan jalannya. Namun kakinya tidak sengaja menginjak tali sepatu nya membuat alena terjatuh dan tersungkur dilantai
Lututnya memerah, rok pendek tidak bisa melindungi kakinya dari segala jenis luka. Sikutnya pun ikut memerah, kulitnya yang putih tampak membuat luka itu dengan jelas
Tidak ada yang membantunya meski hanya untuk berdiri. Alena berusaha untuk bangun dan mengikat tali sepatunya, ia mengabaikan lutut dan sikunya ia kembali ke kelas.