Dunia sepertinya memang sedang berputar sepersekian derajat pagi ini, orang-orang yang terbiasa sinis atau menghujat Meira justru berbondong-bondong menghampiri cewek itu, mengajaknya bersalaman atau mendekap seraya mengatakan bela sungkawa mereka tentang Riska yang belum juga ditemukan. Ketiga teman cewek itu turut serta bingung, sikap mereka semua berubah drastis.
Hanya saja setiap kebaikan itu tak mampu mengubah apa-apa, meski semua orang berlagak sok peduli atau pura-pura sekalipun takkan berpengaruh terhadap keadaan Meira. Cewek itu sudah telanjur hancur, remuk tak kasat mata. Di setiap langkahnya ada saja yang mengejar untuk memberi belas kasih, menyalurkan semangat mereka pada Meira, tapi sejatinya sudah rusak—mau bagaimana lagi?