Chereads / CERITA CINTA PRIA KEMBAR / Chapter 32 - 32. Kebenaran

Chapter 32 - 32. Kebenaran

Saat itu Rio tidak tahu harus bagaimana lagi, akhirnya dia mengakui semuanya...

Rio : "Oke, aku akui kalo aku adalah Rio!"

Bagai disambar petir, tubuh Andin langsung lemas.

Andin : "A..apa?"

Rio : "Aku lakuin semua ini karna aku cinta sama kamu Andin!"

Andin : "Cinta? Kamu bilang ini cinta?"

Rio : "Ya, aku rela lakuin apapun buat dapetin kamu!"

Andin : "Ini bukan cinta Yo! Tapi obsesi!"

Rio : "Enggak, ini cinta! Aku cinta banget sama kamu, selama ini gak pernah ada cewek yang bisa bikin aku kek gini selain kamu!"

Andin : "Apa kematian Riko juga disebabkan olehmu Rio?!"

Rio : "T... tidak, itu kecelakaan murni!"

Tiba tiba Riko muncul di belakang Rio...

Andin : "R..Riko..?"

Riko : "Apa benar kecelakaan itu murni Yo?"

Rio : "L....lo..."

Riko : "Sekarang, lo gak bisa bohong lagi"

Rio : "Apa maksud lo?"

Riko : "Andin, aku akan memperlihatkan semua kebenarannya sama kamu"

Rio : "Riko, apa maksud lo?!"

Saat itu Riko langsung mendekat pada Andin, dia menatap tajam mata Andin, seketika muncul semua kejadian itu di kepala Andin, bagaikan sebuah film Andin bisa melihat semuanya...

Di penglihatan Andin...

Rio : "Ada yang baru pulang pacaran nih"

Riko tidak mempedulikan omongan Rio saat itu.

Rio : "Gue mau ngomong sama lo di luar"

Riko : "Kenapa harus di luar? Disini juga bisa kan?"

Rio : "Ada ayah dan ibu, gue gak mau mereka tahu apa yang terjadi di antara kita"

Riko : "Bagus juga alasan lo, ya udah ayo!"

Malam itu Riko dan Rio pergi keluar naik mobil, dan Rio yang menyetir mobilnya.

Riko : "Kita mau kemana Yo?"

Rio : "Lo gak usah banyak ngomong!"

Riko : "Rio, pelan pelan aja bawa mobilnya!"

Saat itu Rio sangat ngebut dan seperti sedang emosi.

Riko : "Rio! Lo kenapa si? lo mau bunuh gue ya?!"

Rio : "Hahaa, itu tahu"

Riko : "Haa? Jangan becanda deh lo, berhenti sekarang!"

Rio : "Kalo gue gak bisa dapetin Andin, lo juga gak bisa bersama sama dia!"

Riko : "Rio! Lo gila ya?! berhenti sekarang!"

Rio malah semakin mengebut...

Rio : "Gue udah bilang sama lo, kalo gue bakal lakuin apapun buat dapetin Andin"

Riko : "Kalo kita sampe kecelakaan, lo gak tahu kan siapa yang akan mati?"

Rio : "Kita berdua yang akan mati bersama! Kalopun cuma salah satu di antara kita yang mati, gue ataupun lo gak papa. Kalo lo yang mati, gue bakal hidup bahagia bersama Andin, dan kalo gue yang mati, lo akan di penuhi dengan rasa bersalah atas kematian gue! camkan itu Riko"

Riko : "Enggak, itu gak akan pernah terjadi. Sadar Yo, lo mabuk kan?"

Rio : "Enggak, gue sadar kok"

Riko : "Rio, gue mohon hentikan!"

Rio malah semakin ngebut dan akhirnya mobil mereka jatuh ke jurang.

"BRAAAAAAKKKKKK!!!"

Saat di jurang, Rio beruntung karena dia hanya luka kecil saja akibat kecelakaan itu, sedangkan keadaan Riko sangat buruk.

Rio : "Hahahaha! ternyata Tuhanpun mendukung rencana gue, gue selamat dan Riko mati!"

Tiba tiba...

Riko : "R...Rio..." Rintihnya

Rio : "Ya ampun! dia masih hidup"

Riko : "T.. tolong gue Yo..."

Rio : "Hahaha, Riko... lo lihat kan? siapa yang akan selamat disini?!"

Riko : "K... kenapa lo lakuin ini sama gue? Kenapa lo bisa setega ini?"

Rio : "Bener kata orang orang, cinta itu buta! Gue buta karena cinta dan gak lihat siapa yang gue celakain sekarang hahaha! Gue gak lihat lo siapa, yang penting gue bisa dapetin Andin!"

Riko : "S...suatu saat lo bakal menyesal, camkan itu Yo"

Rio : "Gue gak peduli!"

Saat itu Riko langsung tidak sadarkan diri, Rio mengubah style rambut Riko menjadi acak acakkan sehingga menjadi sama persis dengan Rio, dia juga menukarkan baju yang mereka pakai, supaya orang orang mengira jika Rio adalah Riko.

Riko : "Baguss! sekarang tinggal menunggu bantuan"

Singgah cerita, di rumah sakit...

Dokter : "Ya ampun mereka kembar, bagaimana saya bisa memberi nama?"

Rio yang pura pura pingsan pun perlahan membuka matanya dan menjawab pertanyaan dari Dokter dengan suara yang terdengar sangat lemas.

Rio : "S...saya Riko, dan ini kakak saya Rio, Dok"

Dokter : "Oh, baiklah"

Ketika selesai pemeriksaan, Rio bangun dan menghampiri Riko, karena mereka satu ruang rawat, hanya dibatasi tirai saja.

Rio : "Hmm, dia belum sadar, apa gue habisi dia sekarang ya?" ujarnya

Tiba tiba Riko sadar...

Riko : "Rio..." panggilnya lemas

Rio : "Akhirnya lo sadar juga, Rio!"

Riko : "A...apa? m..maksud lo panggil gue Rio apa?"

Rio : "Yaa, mulai hari ini lo adalah Rio!"

Riko : "Enggak, jangan pernah lakuin hal ini Rio!"

Rio : "Kenapa? Lo kan lagi sekarat! gak penting lagi kan nama Riko buat lo?"

Riko : "Gue gak nyangka pemikiran lo serendah itu! Gue bakal ngomong sama semua orang kalo gue adalah Riko!"

Rio : "Silahkan, tapi... Andin bakal mati di tangan gue!"

Riko sangat terkejut mendengar hal itu dari mulut kakaknya sendiri.

Riko : "Lo cinta sama dia, gak mungkin lo bisa lenyapin dia"

Rio : "Kalo dia gak bisa jadi milik gue, kenapa enggak? Daripada gue lihat dia sama lo, mendingan gue lenyapin dia!"

Riko : "Lo pasti cuma ngancam gue kan Yo?"

Rio : "Hehhh, gue gak main main ya! Kalo lo bilang ke semua orang kalo lo adalah Riko, gue bakal habisin Andin hari ini juga gimanapun caranya! Lihat kondisi lo sekarang, gak berdaya! lo gak bisa lakuin apapun buat nolong Andin!"

Riko : "Ya Tuhan... bagaimana ini?" tanya nya dalam hati

Rio : "Gimana? lo mau kan jadi Rio?!"

Riko : "Lo bener Yo, sekarang gue gak berdaya, gue gak bisa lakuin apapun karena kondisi gue seperti ini. Daripada Andin harus celaka, gue rela memberikan apapun, termasuk identitas gue sama lo"

Rio : "Naaah gitu dong!"

Riko : "Maafin aku Andin, demi kamu aku harus melakukan ini semua"

Rio : "Lo bakal mati sebagai Rio, dan gue hidup sebagai Riko! hahaha" ujarnya lalu membekam Riko memakai bantal. Saat itu Riko tidak bisa melakukan apapun, dia hanya bisa pasrah dengan semua yang terjadi.

Rio : "Lo udah mati kan? (sambil memeriksa nafasnya) yaaahhh masih nafas!"

Penglihatan Andin pun selesai, dia terus meneteskan air mata saat mengetahui semuanya...

Andin : "R..Riko...."

Riko : "Setelah itu, kalian semua datang menjenguk kami, tapi keadaanku saat itu masih kritis. Jika seandainya dia tidak membekamku, mungkin keadaanku sudah pulih!" ujarnya sambil memandang tajam ke arah Rio, Rio berusaha melarikan diri tetapi pintu mendadak terkunci, dia tidak bisa lari kemanapun.

Riko : "Sekarang lo gak akan bisa kabur dari gue Rio"

Andin : "Riko:("

Riko : "(Tersenyum) Kamu harus bisa menerima semua kebenaran ini Ndin:)"

Andin : "Rio, kenapa lo tega si lakuin semua ini?! Kalo lo cinta sama gue, harusnya lo bisa lihat gue bahagia walaupun gak sama lo! itu yang namanya cinta"

Rio : "Nggak Ndin! Gue gak akan pernah rela lihat lo sama orang lain! lo milik gue!"

Andin : "Gila lo ya!"

Rio : "Iya! gue gila gara gara lo!"

Riko : "Semuanya sudah cukup Rio! Gue, gak akan biarin lo hidup lagi, Lo harus ikut sama gue sekarang!"

Rio : "Apa lo bilang? hahahaha, pergi aja sendiri!"

Riko : "Kita lahir sama sama, mati juga harus sama sama!"

Rio : "Gak! Lo bukan Tuhan yang bisa nentuin gue bakal mati hari ini!"

Riko : "Gue memang bukan Tuhan, tapi gue bisa bawa lo sekarang!"

Andin : "Riko, apa yang kamu lakukan?"

Riko : "Dia harus mati Ndin, dia harus membayar semua perbuatannya!"

Rio : "Ayo, bunuh gue kalo lo bisa!!"

Saat itu Riko memandang tajam ke arah Rio, tiba tiba muncul kobaran api di sekeliling Rio.

Rio : "A..apa? b... bagaimana ini bisa terjadi? T..tolong.. Andin tolong aku!"

Andin saat itu hanya terdiam sambil meneteskan air mata...

Bersambung...