Saat itu Rio sedang sekarat kesakitan, dia memanggil Andin dengan lirih...
Rio : "A...Andin..."
Andin menghampiri Rio dan memberikannya kesempatan untuk bicara
Rio : "M...maaf Ndin"
Andin hanya bisa menangis...
Rio : "A...aku.. mi...minta maaf"
Andin : "Rio, kenapa kamu harus melakukan semua ini? Kenapa kamu menghancurkan hidupmu sendiri dan juga hidupku?:("
Rio : "Aku sudah sangat di butakan oleh cinta, aku tidak bisa melihatmu bersama orang lain"
Andin : "Sekarang semuanya sudah selesai Yo, kamu bisa pergi dengan tenang"
Rio : "A...aku takut..."
Andin : "Pergilah Yo, aku sudah memaafkan mu"
Rio : "R...Riko...dia..."
Riko yang saat itu masih berdiri di hadapan Andin dan Rio, dia meneteskan air matanya setelah semua yang dia lakukan.
Rio : "Rik, M...maaf"
Riko : "Lo pantas mengalami semua ini"
Rio : "I..iya, gue emang pantes... Karna.. gue udah jahat sama Lo"
Riko : "Kenapa Lo harus sadar setelah semuanya terlambat? Sekarang, kita akan pergi bersama Yo"
Rio pun akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir....
Saat itu hanya ada Andin dan Riko...
Andin : "Riko..."
Riko : "Maaf Ndin:)"
Andin : "Tidak, kenapa kamu minta maaf?"
Riko : "Tindakannya membuat aku tidak bisa menahan lagi, kamu sudah bilang jika aku membunuhnya, apa bedanya aku dan dia? Kami sama sama saja seorang pembunuh"
Andin : "Tidak Rik, jika dia sangat nekad, kematian memang sudah pantas untuknya"
Riko : "Sekarang, semuanya sudah berakhir"
Andin : "Jangan pergi Rik:("
Riko : "Aku harus pergi, tempatku bukan disini lagi Ndin:)"
Andin : "Aku tahu tapi..."
Riko : "Percayalah, aku akan selalu ada bersama kamu, aku akan selalu mengawasimu dari jauh"
Andin : "Rik, maafin aku... Tolong maafin aku karena aku gak bisa tahu kamu dengan begitu baik, sampai sampai aku tertipu dengan Rio yang sudah menyamar jadi kamu:("
Riko : "Ini semua bukan salahmu Ndin, jangan kan dirimu, orang tuaku pun tertipu oleh Rio, ingat Ndin... Ini bukan kesalahan mu, ini semua sudah menjadi jalan takdir kita, kita tidak di takdirkan untuk bersama. Dan kamu harus yakin, semua yang terjadi adalah yang terbaik"
Andin : "Iya tapi aku sudah sangat mengecewakan kamu, selama ini pasti kamu benci aku juga karena aku bener bener gak ngenalin kamu"
Riko : "Sedikitpun aku gak pernah ada rasa benci sama kamu, aku masih berada disini hanya untuk kamu Ndin, aku tidak ingin kamu jatuh ke tangan orang yang salah"
Andin : "Terimakasih Rik, aku benar benar beruntung pernah memiliki kamu:)"
Riko tersenyum...
Andin : "Pergilah, aku sudah mengikhlaskan semuanya"
Riko : "Lalu, kenapa masih ada air mata?"
Andin : "I..ini.. ini air mata bahagia, aku bahagia karena semuanya sudah selesai, dan aku bahagia karena bisa melihat dan bicara lagi denganmu"
Riko : "Apa kamu yakin itu air mata bahagia?"
Andin mengangguk
Riko : "Lihat aku, wujudku masih kotor dan wajahku masih sangat pucat, itu artinya kamu belum ikhlas aku pergi:)"
Andin : "A..aku..."
Riko : "Tolong jelaskan semuanya pada ibu dan ayahku, aku yakin mereka pasti sangat terpukul atas semua yang terjadi"
Andin : "Aku akan menjelaskan segalanya Rik:)"
Riko : "Ayo, tersenyum lah..."
Andin pun tersenyum disertai air matanya yang menetes...
Riko : "Sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu Ndin, aku sayang sama kamu"
Andin : "Aku bahkan lebih dari itu:)"
Riko tersenyum dan meneteskan air mata...
Andin : "Aku ikhlas, aku sungguh ikhlas melepasmu pergi"
Tiba tiba wujud Riko berubah, wajahnya begitu bercahaya dan pakaian nya serba putih bersih tidak kotor lagi.
Riko : "Aku pergi..."
Andin : "Aku akan selalu mendo'akanmu Rik, selamat jalan"
Riko : "Jaga dirimu baik baik, ingat pesanku, kamu harus selalu bahagia"
Andin tersenyum dan mengangguk...
Riko pun akhirnya menghilang untuk selamanya.
Andin : "Riko, aku akan selalu mencintaimu sampai kapanpun, dimanapun kamu berada"
Akhirnya, semuanya sudah selesai. Setelah semua yang terjadi, Andin menjelaskan segalanya pada orang tua Riko dan Rio. Walaupun sangat kecewa, Ayah dan Ibu berusaha untuk memaafkan semua yang sudah Rio lakukan terhadap Riko.
***
Beberapa tahun kemudian...
Andin : "Finally, aku sudah menjadi sarjana sekarang, hmmm... Apa rencanaku selanjutnya ya? Aku ke makam Riko dulu deh"
Di makam Riko...
Andin : "Hai Rik, maaf ya aku baru datang lagi kesini, lihat! Sekarang aku sudah menjadi sarjana management, aku yakin kamu pasti bahagia banget disana kan? Jadi inget deh, dulu aku pernah cerita sama kamu kalo aku mau kuliah dan mau jadi sarjana, sekarang keinginan ku sudah terwujud Rik, kenanganmu selalu menyemangati aku, aku tidak pernah lupa membawa fotomu kemanapun aku pergi. Bukan hanya foto, namamu juga tidak pernah hilang dari hatiku, dan sampai kapanpun akan selalu seperti itu. Walaupun suatu saat nanti aku akan memiliki pasangan hidup, aku yakin tidak akan ada pria sebaik kamu Rik, kamu adalah satu satunya dan tidak akan ada lagi yang seperti kamu, aku yakin itu:) Aku juga yakin, semua yang terjadi adalah yang terbaik untukku, seperti katamu waktu itu"
Tiba tiba Ayah dan Ibu Riko datang juga ke makam...
Ayah : "Andin?"
Ibu : "Ternyata kamu disini juga"
Andin : "Iya Om, Tante, aku udah lama gak kesini, aku kangen sama Riko:)"
Ibu : "Iya Tante tahu kok, tapi kamu harus melanjutkan kisah cinta kamu Ndin"
Andin : "Maksud Tante?"
Ibu : "Tante yakin, Riko ingin kamu memiliki pasangan hidup yang terbaik, jangan jadikan Riko sebagai penghalang kamu untuk mencintai lagi, ya?"
Andin : "Nggak kok Tante, selama ini aku hanya fokus dulu kuliah, Alhamdulillah sekarang aku sudah lulus sarjana management"
Ibu : "Alhamdulillah, selamat yaa! Tante dan Om ikut senang"
Ayah : "Kalo mau nikah, jangan lupa undang undang ya"
Andin : "Hhaa om bisa aja"
Ayah : "Lahh, om serius loh"
Andin : "Iya Om, pasti"
Tiba tiba Riko muncul di belakang mereka. Riko tersenyum bahagia melihat kebahagiaan Ayah, Ibu dan juga Andin disana.
Riko : "Semoga kalian selalu bahagia seperti ini, kebahagiaan kalian adalah kebahagiaan ku juga:)"
SELESAI....