Chereads / Kisah Cinta Settingan / Chapter 28 - Pacar (3)

Chapter 28 - Pacar (3)

"Maaf Bu, ada sesuatu yang mau saya sampaikan.." ucap Cinta, sedikit ragu. Nalla sedang mengerjakan sketsa untuk baju pengantin salah seorang kliennya terpaksa menghentikan aktivitasnya, disamping, anaknya sedang tertidur nyenyak, menunggu ibunya.

"Ada apa? Ayo duduk dulu" balas Nalla, dia memperhatikan wajah Cinta. Gadis itu tampak ragu-ragu, tangannya sedari tadi memilin ujung kemeja kerjanya, pertanda gadis ini sedang kebingungan atau sedang ada masalah, Nalla sudah hapal kebiasaan Cinta. Sudah lama Cinta kerja disini, gadis ini karyawan favorit Nalla, anaknya baik, sedikit bekerja dan tidak banyak menuntut, seperti pegawai lain.

"Emm, begini Bu, saya.., saya ingin mengundurkan diri mulai hari ini" ucap Cinta dengan berat hati.

"Boleh Ibu tahu alasannya?" tanya Nalla, sedikit terkejut, tapi dia sedikit tahu masalah yang sedang dihadapi Cinta. Nalla merasa ini pasti ada hubungannya dengan masalah video Cinta bersama Jovan.

"Hmm, ada sesuatu Bu yang buat saya tidak bisa bekerja lagi, selain itu, saya juga sudah di semester akhir kuliah, saya mulai mengerjakan tugas akhir skripsi, jadi sepertinya butuh waktu banyak untuk itu, jadi saya khawatir kalau saya bekerja, nanti tidak maksimal di keduanya" jawab Cinta.

Nalla mengangguk, cukup mengerti dengan alasan Cinta.

"Oke, tunggu sebentar" ucap Nalla. Membuka dompetnya, mengambil beberapa ratus ribu dan memasukkan ke dalam amplop, lalu menyerahkan pada Cinta.

"Tidak Bu, saya sudah mendapatkan gaji awal bulan tadi" tolak Cinta sambil menggelengkan kepala. Dia sudah mendapat gaji, dan hanya bekerja sampai minggu ke tiga saja, seharusnya Cinta tidak menerima apapun lagi, justru harusnya dia yang mengembalikan beberapa bagian dari gajinya.

"Enggak apa-apa, anggap aja ini bonus, karena kamu udah bekerja baik sekali, kamu juga sering bantu menjaga anak saya selama dua tahun ini" Nalla tetap bersikeras untuk Cinta menerima uang pemberiannya.

"Sekali lagi, terimakasih banyak Bu" ucap Cinta sambil menunduk sopan.

Di kota besar ini, gadis kampung seperti Cinta, bertemu dengan orang baik dan tulus seperti Nalla, sungguh sangat sulit dan jarang terjadi. Cinta sudah mengenal bagaimana sifat penduduk kota besar tempat dia mencoba mencapai cita-citanya itu, hampir seperti sebagian besar sifat semua orang di kampusnya, nyaris tidak ada yang tulus. Dulu ada Filda yang tulus menjadi teman Cinta, tapi gadis itu sekarang perlahan menjauhi Cinta setelah Cinta terlibat masalah dengan Jovan. Mengingat hal itu, Cinta menjadi sedikit sedih.

"Ya udah, sana pulang, nanti kemalaman" balas Nalla.

"Saya mau bantu beresin meja dulu Bu" pinta Cinta. Dia sudah menerima banyak uang hari ini, setidaknya dia bisa membantu membereskan tempat ini untuk membalas kebaikan Nalla, pikir Cinta.

"Ya udah, habis itu tutup aja aja" balas Nalla lagi, dia juga sudah bersiap-siap akan pulang.

"Baik Bu" balas Cinta, menunduk lagi dengan sopan, lalu segera pergi untuk membantu rekan kerjanya membereskan coffee shop sebelum pulang.

"Sin, kamu pulang aja" ucap Cinta sambil menepuk pundak rekan kerjanya hari ini.

"Tapi ini belum beres" tolak Sinta. Rekan kerja Cinta hari ini sama nasibnya dengan Cinta. Mereka sama-sama mahasiswa yang mendapat beasiswa, hanya Sinta tidak berkuliah di universitas mewah seperti Cinta, dia juga bekerja untuk membantu keluarganya.

"Enggak apa-apa, tadi kan kamu udah back up in kerjaan pas aku telat" balas Cinta lagi.

"Beneran?" tanya Sinta. Walaupun sibuk kuliah, sedikit lebih Sinta tahu permasalahan yang sedang dihadapi teman kerjanya ini, dia juga merasa kasihan pada Cinta.

"Iya, gih pulang sana" ucap Cinta. Sinta mengangguk senang. Dia lekas-lekas mengganti baju dan berpamitan pada Nalla, lalu pulang.

Cinta kembali menyibukkan diri untuk membersihkan ruangan yang tadi sore cukup ramai pembeli. Dia mulai mengangkat kursi ke atas meja, lalu mulai meneruskan pekerjaan Sinta yang sebelumnya menyapu seluruh ruangan.

Aktivitas Cinta berhenti saat mendengar suara bel di pintu depan. Tandanya ada pelanggan atau orang yang masuk ke dalam coffee shop.

"Siapa sih malam-malam masih datang? Memangnya enggak lihat apa udah ada tanda "close" di depan" gerutu Cinta dalam hati. Tapi dia tetap harus menyambut tamu malam ini, siapapun dia.

"Maaf, tapi kami sudah tutup" ucap Cinta dengan sopan, dia membalikkan badannya sambil tersenyum. Betapa terkejutnya Cinta saat melihat sosok yang ada dihadapannya.

___________

Halo.. up baru..

mohon maaf lama ya,

tp bakal ada up lagi, semoga ttp sabar dan setia ya kakak2 sayang

ditunggu ya semua dukungannya..

happy reading semuanya