Aku yang melihat wajah Jianghan yang memerah, langsung membuatku terkejut. Untuk pertama kalinya ia terlihat sangat kesal bahkan ia juga menggenggam ponselnya sangat erat dan melihat ke arah sebuah pohon besar yang ada di seberang jalan sana.
"J-Jianghan, ada apa?" tanyaku yang ikut memperhatikan ke arah yang mana Jianghan tatap.
"Ada apa di sana, Jianghan? Apa kau merasa tak nyaman, kalau begitu kita pergi saja?" Aku yang mulai merasa ketakutan pun langsung bertanya lagi padanya.
"Yuan Lin, tunggulah di sini. Dengarkan aku, jika ada suatu hal yang aneh terjadi, aku harap kau bisa langsung memanggil Zhai Lian kemari. Kalau sampai liam menit aku tak kembali kau langsung panggil Zhai Lian, kau mengerti?" kata Jianghan yang membuatku semakin bergetar.
"Memang ada apa? Ada apa di sana?" tanyaku lagi dengan ketakutan.
Pria itu pun langsung membuka ponselku dan menunjukan nomor ponsel Zhai Lian yang tinggal kutekan saja sudah bisa kuhubungi.
