Cinta tak bisa dipaksakan, karena cinta datang dengan sendirinya. Itulah kata beberapa orang yang sering kutemui jika membahas masalah cinta.
Tapi, bagiku juga demikian cinta adalah suatu hal sakral yang harus dijaga kesuciannya. Aku mencintaimu, maka selamanya akan begitu.
Pagi hari yang cerah, aku dan Fen kini duduk di teras kamar yang terbuka. Bahkan aku bisa melihat pemandangan kota Haicheng dengan sangat jelas.
Sambil memakan roti, kami pun mulai bercengkrama.
"Fen, apa kau mau kalau Selasa nanti kita pergi ke Cafe melihat pertandingan Final Haicheng tim?" tanyaku yang membuka obrolan pada Fen.
Terlihat raut wajah Fen berubah aneh, ia sepertinya agak heran mendengar ucapanku kali ini.
"Menonton bola maksudmu?" katanya
Aku pun mengangguk, "Iya, kau tahu katanya Liao Jin akan ikut bermain."
"Kau tahu darimana kalau Selasa esok ada pertandingan Final?" Fen sepertinya mulai menyidik semuanya.