Malam mulai berganti pagi. Kini Mentari mulai menunjukan sinarnya seakan memberiku semangat baru untuk terus menjalani hari. Kuraih ponselku yang ada di samping ranjang tidurku, melihat jam sudah menunjuk pukul 8 pagi.
Kuperiksa kotak masuk di ponselku, kurasa tak ada pesan dari Jianghan. Kukira semalam itu hanya mimpi, ternyata semua itu kenyataan. Jianghan takkan menghubungiku sampai tujuh hari ke depan. Ia memintaku untuk memberinya ruang untuk sendiri. Hari sepi itu di mulai hari ini.
Aku mulai menghela napas beratku pagi ini, diiringi dengan suara ponselku yang berdering. Kubuka lagi selimutku, apakah Jianghan berubah pikiran?
Kubuka ternyata pesan itu adalah pesan dari Zhai Lian yang mengucapkan selamat pagi dan ingin bertemu denganku di Taman kota Haicheng.
Aku mulai bergegas pergi sendiri tanpa Fen. Sementara itu, Fen mulai menyidik dengan penasaran dan khawatir melihat kedua mataku yang masih membengkak.
