Malam ini langit gelap tanpa gumintang, hujan turun lagi dengan deras diiringi dengan suara gemuruh yang ikut menyambar ke sana sini. Suasana dingin makin menjadi-jadi.
"Aku mencintaimu, Yuan Lin." bisik halus Xiao Jianghan yang membuatku terbangun dari tidurku. Aku menyeka wajahku, mimpi apa aku tadi. Mengapa aku selalu terbayang dengan ucapan Jianghan sore ini. Kuteguk segelas air putih yang berada di sebelah tempat tidurku dan mencoba menenangkan pikiranku. Kuraih ponselku dan kulihat jam masih menunjuk pukul dua pagi. Lagi-lagi terbangun tanpa sebab.