Arkan membawa masuk Farah ke dalam apartemen, untungnya kunci apartemen gadis itu berada di dalam tasnya dan tidak begitu sulit untuk ia temukan. Arkan melihat seisi apartemen tersebut terlihat sangat berantakan dan seperti tidak pernah terurus sama sekali. Ia melihat banyak tumpukkan cemilan, serta bekas mie gelas di atas meja makan.
"Apa benar ini apartemen nya?" gumam Arkan bertanya-tanya, lalu melihat ke arah Farah ia tidak menyangka penampilan yang mewah dan terlihat glamor itu, hanyalah tipu muslihat.
"Air!" ucap Farah yang seketika menyadarkan lamunan Arkan, rasanya ia merasa dirinya sekarang seperti menjadi babu Farah saat ini namun, gadis itu tidak berhenti untuk berbicara sehingga ia pun langsung mengambil air tersebut yang berada di dalam kulkas.