Kendrik merasa sangat lega melihat Jeslin mempercayai omongannya. Namun, ia menatap sinis ke arah Rere yang terlihat mencurigai dirinya namun ia tidak ingin terus menatap gadis yang sangat menyebalkan itu karena ia takut Rere mengetahui dirinya berbohong.
"Apa kau tidak memiliki urusan lagi dengan, Jeslin?" tanya Kendrik kepada Rere.
"Tidak ada."
"Lalu apa kau tidak ingin memeriksa pasien mu saat ini?"
"Baru sele—" ucap Rere terpotong ketika tiba-tiba mendapatkan tatapan tajam dari Kendrik, sehingga ia tidak ingin melanjutkna ucapannya karena ia sudah paham bahwa Kendrik sedang mengusir dirinya secara halus dari ruang Jeslin.
"Sepertinya aku memiliki pekerjaan penting yang harus aku kerja sekarang," ucap Rere dengan cepat. Ia begitu takut melihat tatapan itu, walaupun sebenarnya dihatinya begitu tidak suka dengan keberadaan Kendrik.
"Jeslin, aku pamit dulu," lanjut Rere lagi yang langsung saja pergi keluar tanpa mendengar ucapan Jeslin.