Alendra memejamkan matanya berusaha untuk menenangkan dirinya karena dirinya benar-benar merasa sangat marah kepada Kinar yang tidak bisa ia temukan dengan mudah. Suara pintu terdengar seseorang membukanya namun Alendra tidak memperdulikan itu semua, ia tetap memejamkan matanya. Ia mendengar suara hentakan sendal seperti bukanlah cara jalan laki-laki biasanya karena merasa sangat asing mendengar suara itu. Alendra pun membuka kedua kelopak matanya, ia terkejut dengan kehadiran Erlin yang sudah berada dihadapannya saat ini sambil tersenyum manis kepadanya
Melihat senyuman itu, membuat Alendra merasa sangat jijik. Ia kembali teringat ketika dirinya tanpa sengaja mendengar perbincangan Erlin dengan laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali karena wajahnya sangat sulit bagi Alendra melihatnya.
"Alendra, kau baik-baik saja, kan?" tanya Erlin.
"Hem," jawab Alendra singkat.