"Hufft.."
Sreett
Kemudian dengan perlahan ia membalikan kembali tubuh putri agar cidera kaki nya membaik, "yauda lah.. kalaupun di pergokin aku pasrah." Bisiknya dengan volume suara terlampau kecil.
Rasanya ingin segera pergi dari sana, tetapi ntah kenapa hatinya tergerak untuk memberi makanan yang seharusnya menjadi miliknya, malah dengan otomati kakinys melangkah ke dalam UKS untuk memberi anak ini makan.
Tap tap tap
Dengan langkah hati-hati ia kembali mendekat ke arah nakas, kemudian merogoh beberapa camilan dan permen yang ia bawa, dan menaruh nya dengan perlahan. Kemudian melirik ke arah putri yang tertidur dengan damai, sembari poni coklat nya yang tersapu oleh angin.
"Yauda lah, kalo misal Lo beneran ga tidur. Gua ga peduli, ini arti nya gua masih peduli sama Lo. Dan kalian.. dan dengan kejam nya kalian kecewain gua." Kemudian ia terkekeh hambar, setelah mengucapkan kalimat itu.