"ya.. maklum saja, mungkin dia mau menjaga identitas." Ujar nya dengan mengulum senyum.
Sementara LV menoleh dengan sinis, "hell? Masa iya dengan kita dia mau minjigi idintitis, memang Kita ini apa? Target?" Lagi-lagi LV mencibir.
Dengan nada mengejek, dan wajah yang mendukung. Membuat Rey mati-matian menahan tawa di suasana yang melow ini. Membuat LV hanya dapat mendengus melihat reaksi Rey yang menahan tawa.
"Udah Lo diem. Nanti di marahin sama master, biar mampus !" Ejek nya dengan senyuman miring.
Membuat Rey seketika menghentikan tawanya dengan tiba-tiba, "Lawakan Lo ga lucu ye. Gua tabok ni lama-lama." Ujar nya dengan tatapan datar.
Membuat LV gantian tertawa melihat raut wajah Rey yang terlihat lucu, "Rey sudah makan?" Tanya kakak ipar dari LV dengan tiba-tiba.
Rey menoleh dengan cepat, "eh? Oh iya sudah." Ujar nya dengan senyuman kikuk.
"Oh iya, si Vano mana?" Bisik LV dengan tatapan yang sibuk mencari keberadaan Cebol itu.
Plak