"Kita makannya di sini, terus mejanya nanti-"
Kringg kringg
dengan tiba-tiba ponsel Firda berbunyi dengan kencang, kemudian dengan cepat Firda meraba kantong seragamnya dan mengeluarkan handphone miliknya, kemudian terdapat di sana tertera nama Rachel terpampang lebar.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar, bahkan Firda terlihat seperti ogah-ogahan dan tak ada niatan untuk mengangkat telepon dari Rachel.
Guru itu mengerutkan keningnya, "angkat dong, itu kan ada telepon." Ujarnya dengan tatapan bingung.
Kemudian dengan gerakan pelan Firda mendongak dan menatap tajam kearah guru itu, membuat wanita itu seketika membeku saat mendapat tatapan tajam dari anak itu. Bahkan tatapan itu salah berbicara dan menyampaikan bahwa, 'ini urusanku bukan urusanmu.' membuat wanita itu hanya dapat menciut seketika dan mengalihkan pandangan.
