Rey meneguk ludah kasar karena master nya yang begitu menyeramkan, apalagi dengan suara bariton, aroma mint yang begitu menusuk, dan juga kumis tebal nya yang membuat Rey geli sendiri.
"D-dia? Emm.. dia.. Al, mana Al?" Tanya nya dengan gugup sembari matanya menatap liar.
Kemudian terlihat Anon disana, kemudian Al terlihat di samping Anon, dan segera Rey menunjuk ke arah Al yang terkejut melihatnya, "D-dia Al.. hehe" ujar nya sembari terkekeh hambar.
Kemudian dengan segera menggigit kuku dengan keringat dingin mengucur. Rey memang terlihat berlebihan.
Master itu menaikkan satu alis nya saat melihat salah satu pemuda yang ditunjuk oleh Rey. Pemuda dengan badan gagah dan tegap, pandangan elang yang masih terlihat bingung, Surai merah gelap dengan rompi yang ia kenakan.
"Ohh.. jadi ini Al?" Tanya nya sembari mendekat ke arah Al dengan perlahan.
