-FLASHBACK-
Arina berlalu dari sana, bisa bersumpah jika hatinya sakit saat mendengar desisan Viona kepadanya. Apalagi kata-kata benalu disertai tatapan tajam, seolah-olah dirinya adalah pusat masalah.
Dengan tatapan kosong ia berjalan menjauh, ingin menangis. Karena di usia nya yang masih sangat belia ia harus dituntut bekerja karena keluarganya yang kurang mampu untuk menyekolahkan.
"Hufft.." Hela nafas itu terdengar.
Melihat arina yang perlahan menjauh Viona hanya dapat melirik sinis ke arah Rish dengan tatapan yang sekarang berubah menjadi nanar dan penuh rasa bersalah.
"Rish ..." Panggilnya sembari menunduk seolah-olah ia mengakui semua kesalahan nya.
Rish yang menatap Viona yang masih diambang pintu hanya menghela nafas dan merolling mata malas. Astaga, ia hanya ingin beristirahat malam ini. Kenapa rasanya sangat susah sekali?
"Rish aku-"
Tok tok tok
"Maaf sebelumnya.." dengan mengejutkan bodyguard pribadi milik Rish mengetuk pintu, dimana ia berada di samping Viona.
