Al berdecih, "ga bisa ditandingi gimana? Kalo memang profesional terlatih, ga mungkin 3 orang bisa mati di tangan ku." Ujar nya dengan pandangan sinis.
LV terkekeh dan menepuk bahu Al bangga, "Yoi. Kamu emang terbaik kok." Ujarnya sembari tertawa.
Rey hanya merolling mata malas, "ga ada yang bisa melacak El memang? Bukan nya dia bawa radar ya?" Cetus Rey.
Al tersentak saat mendengar penuturan Rey, kemudian ia menatap syok ke arah pemuda itu yang dibalas tatapan bingung sekaligus takut melihat eskpresi anak itu bak dimasuki setan berkepala tujuh.
"Rey !!" Teriak Al dengan mata membulat kemudian mencengkram kedua bahu Rey dengan tatapan tajam.
Yang menjadi korban hanya mampu memandang dengan tatapan ciut dan melirik ke arah LV meminta pertolongan, "a-apa? Apa Al? Jangan homo ya? M-masih suka cewe.." cicit nya.
"Pfft-" tawa LV hampir meledak.
Kemudian Al menatap lurus dan berbisik sinis, "Rey bodoh ! Kenapa ga dari tadi !" Umpat nya dengan lantang.