"Batalin seluruh jadwal besok," Rish menelpon bawahannya dengan titah yang tak terbantah.
Cukup sudah. Ia akan menyusul ketiganya, dimana pun itu. ia benci jika sesuatu miliknya diusik, apalagi sampai meninggalkan dirinya.
"Tunggu aja nanti," bisik nya parau dengan mata menggelap kemudian pergi meninggalkan kekacauan besar di sebagian rumahnya.
__________
Rembulan menyapa, dimana sinar rembu nya merasuk kedalam jendela kamar dimana Lavi dan Tria berada. Sedari mereka melangkahkan kaki masuk kedalam bilik kamar ini, keceriaan meledak dari keduanya.
Tria segera membuka beberapa laci di nakas berisi buku bekas yang biasa ia gunakan untuk menulis ataupun menggambarkan acak sedari kecil, itu pun menjadi kebiasaannya yang melekat hingga ia besar.
Walaupun mereka sangat jarang ketempat nenek mereka. Tetapi, komunikasi antara mereka dan nenek mereka masih lancar hingga sekarang.