31 Desember 2016
Pukul 05:45
Pagi ini merupakan pagi musim dingin di kota Tokyo,Salju turun tidak begitu lebat namun menghiasi jalanan dengan warna putih.
Sinar mentari terpancar diantara kepingan salju yang jatuh ketanah berbentuk prisma heksagonal yang begitu indah dari karya alam.
Aktifitas di kota Tokyo pada musim dingin pun cukup ramai,Orang-orang berlalu lalang di trotoar jalan,Stasiun kereta api,Toko-toko dan Mall sekitar,Ada juga orang-orang yang berbondong pulang ke kampung halaman mereka untuk merayakan tahun baru bersama keluarga mereka.
Dan pagi ini tiba-tiba aku mendengar suara,Suara yang begitu memekakan telingaku dan aku biasa menyebutnya sebagai suara dari neraka.
"Kriiing...kriing",Suara itu tidak pernah berhenti setiap 5 menit sekali,Membuatku merasa frustasi dari balik pejaman mataku,Rupanya itu adalah jam alarm ku yang berbunyi.
Jam Alarm itu menunjukkan pukul 05:45 yang berarti aku terlambat selama 15 menit dari waktu yang semalam kuatur pada pukul 05:30 namun itu tidak menjadi masalah.
Aku terduduk di tempat tidurku dengan mata sedikit terpejam dan masih terasa berat untuk dibuka meskipun begitu dengan rasa malas aku langsung bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi.
Aku membuka keran dan mencuci wajahku yang masih terlihat mengantuk,Namun siraman air itu membuat rasa kantukku hilang dan aku dapat membuka mataku yang sedari tadi begitu terasa berat.
Tiba-tiba ponsel ku berdering menandakan panggilan masuk,Aku kemudian keluar dari kamar mandiku dan menghampiri ponselku yang berada di meja belajar disebelah tempat tidurku.
Didalam panggilan itu tertera kata "ibu" yang berarti ibulah yang berusaha untuk menelpon ku,Akupun segera mengangkat telpon itu.
Suara ibu terdengar melalui telponku itu,Suara yang begitu lembut dan halus yang bisa kudengar,Namun hanya itulah perasaan yang bisa kurasakan melalui Indra pendengaranku tanpa bisa kurasakan melalui kulit dan Indra penglihatan ku.
"Masayuki kun,Maafkan ibu kalau tahun baru ini aku belum bisa pulang untuk menemui mu dan kita juga tidak bisa mengadakan tahun baru bersama."Suara ibuku terdengar dengan nada kecewa didalam lubuk hatinya yang tentu saja bisa kurasakan.
Wajahku pun mulai merengut kecewa mendengar perkataan ibuku,Dan aku juga merasa sedih tidak dapat bertemu ibu di akhir tahun ini.
"Tidak apa-apa ibu,Yang penting disana kau sehat-sehat saja,Aku harap kita bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama."
"Oh iya,Ibu sudah mengirimkan mu uang sebanyak 20.000 Yen untuk kebutuhanmu disana,Gunakan uang itu sebaik mungkin dan jangan lupa untuk menyisihkannya jika masih tersisa,Itu saja ibu sayang padamu Masayuki."
"Terima kasih ibu,Aku juga sayang padamu,Sampai nanti!"
Aku langsung menutup telponku dan wajahku kembali merengut kecewa karena ibu yang tidak bisa datang,Namun ibuku selalu memberiku uang setiap akhir tahun yang membuat perekonomian ku disini terbantu.
Meskipun begitu tetap saja uang tidak bisa membuatku merasa lebih bahagia dibandingkan bertemu dengan ibu disetiap akhir tahun,Namun tidak ada lagi hal yang bisa kulakukan selain menerima takdirku yang seperti ini,Aku hanya bisa menjalaninya dengan semangat meskipun aku terkadang mengeluh tentang keadaan.
Tak lama kemudian seseorang menekan bell apartemenku,Aku langsung meletakkan ponselku kembali dan menghampiri pintu untuk membukanya.
Dan orang yang menekan Bell apartemen ku adalah tukang pos yang mengantarkan paket kepadaku.
"Selamat pagi,Apa anda Masayuki Aozora?"Tegur tukang pos tersebut.
"Selamat pagi,Iya itu benar!"
"Saya disini ingin mengirimkan paket weselpos kepada anda,Silahkan diterima dan tanda tangan disini!"
Aku menerima weselpos yang ternyata merupakan uang pemberian ibuku yang biasa dikirim setiap akhir tahun,Setelah itu aku menandatangani nya sebagai bukti penerimaan.
"Terima kasih banyak Masayuki san!"
"Sama-sama!"
Akupun segera masuk kedalam untuk segera membuat sarapan pagi yang dapat menghangatkan tubuhku,Sarapan yang akan kubuat pagi ini adalah Yosenabe.
Yosenabe adalah sup yang berisi berbagai macam bahan masakan seperti daging,Makanan laut,Sayuran,Tahu,Dan telur yang dimasukkan kedalam panci secara bersamaan.
Yosenabe adalah makanan yang sangat cocok untuk musim dingin seperti sekarang yang tentunya untuk menghangatkan tubuh.
Kemudian aku membawa mangkuk yang berisi Yosenabe keatas meja yang berada disebelah pintu kaca apartemen yang langsung menghadap kearah serambi apartemen tempatku menjemur pakaian.
Aku tinggal disebuah apartemen kecil dengan harga murah,Namun memiliki fasilitas yang lebih dari cukup bagiku,2 kamar tidur,2 kamar mandi,Televisi,Peralatan rumah tangga,Dapur dan lain-lain.
Meja makan dengan 4 kursi yang berada didekat dapur pun bisa ku syukuri apa adanya.
Aku kemudian menyiduk Yesonabe ku yang masih hangat dengan sendokku dan meniupnya sedikit.
"Selamat makan!",Kata-kata itu kuucapkan pada bangku kosong didepanku karena aku membayangkan kalau ibu sedang duduk disitu dan makan Yesonabe bersamaku.
Namun itu hanya sebatas khayalanku saja yang dapat membuatku senang,Setelah menghabiskan Yesonabe aku langsung bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarku dan segera berendam di baththub dengan air hangat.
Selesai mandi aku segera menggunakan Sweater berwarna abu-abu,Celana Jeans hitam,Syal berwarna merah,Dan mantel berwarna coklat.
Dan tiba-tiba sebuah pesan masuk di ponselku dari seseorang bernama Harumi Tanaka yang merupakan teman perempuan ku sejak pertama kali aku bersekolah di Tokyo.
Harumi Chan
Online
Masayuki kun,Kamu dimana?
Kita sudah nungguin kamu loh!
Iya tunggu sebentar Harumi,Aku segera datang.
Baiklah,Cepat ya!sampai jumpa🤗
Setelah menjawab pesan dari Harumi aku segera memakai sepatu musim dinginku dan segera pergi menuju ke pintu apartemen.
Aku membuka pintu apartemen dan menghirup udara pagi yang begitu dingin,Dihadapan ku terdapat gedung-gedung pencakar langit yang tak dapat kuhitung karena begitu banyaknya.
Aku mengunci pintu ruang apartemen ku dan kemudian berjalan perlahan menuruni tangga dengan wajah gugup,Jika saja aku berisik sedikit maka sang pemilik apartemen akan mengetahui keberadaanku dan menagihku uang sewa.
Tiba-tiba pintu sang pemilik apartemen terbuka dan dia keluar dari dalam ruangan apartemennya.
Aku yang merasa ketakutan langsung dengan cepat menuruni tangga dan menghindari si pemilik apartemen yang meneriaki ku karena belum membayar uang sewa.
"Heii bayar uang sewa nya!"
Aku tetap berlari hingga aku sampai keluar apartemen dengan nafas terengah-engah.
"Fiuuh,Hampir saja,Maaf paman akan kubayar setelah aku membeli Manga."
Setelah itu aku berjalan diantara ramainya aktifitas Tokyo hari ini yang begitu mengesankan.
Terlihat berbagai macam perhiasan dan lampu-lampu yang digantung di ranting dan batang pohon,Begitu juga ada banyak Kadomatsu yang dipasang di setiap pintu toko dan bangunan yang ada disekitar.
Waktu menunjukkan pukul 06:05 dimana kereta Shinkansen akan berangkat sekitar 15 menit lagi,Aku segera mempercepat langkahku menuju ke stasiun Ueno yang merupakan stasiun terdekat di distrik Taito.
Saat aku sampai disana aku melihat orang-orang mengantri untuk membeli tiket kereta,Dibalik lautan kepala manusia yang memadati stasiun aku melihat kedua sahabat baikku yaitu Harumi dan Hideyoshi yang sedang menungguku di peron kereta.
Mereka berdua melambaikan tangan kepadaku menyambut diriku dengan senyuman di wajah mereka.
"Heii,Kami disini!"Sahut Hideyoshi.
"Yaa!aku akan kesana!"Sahutku kembali.
Merekalah,Kedua sahabat ku yang kumiliki selama aku tinggal di Tokyo,Tidak ada sahabat terbaik selain mereka bagi diriku.
Merekalah yang membuatku bisa merasakan...
"Kebersamaan di musim dingin".
*
*
*
*
*
*
*
Chapter 1:Kebersamaan di musim dingin,End.