Tidak ada hal yang terbaik selain bisa menghabiskan waktu dengan keluarga dan juga sahabat yang kita miliki.
Bagiku ini merupakan satu hal yang paling berharga yang selalu kurasakan selama aku berada di Tokyo.
Hideyoshi dan Harumi kedua sahabat sejati ku yang selalu menemaniku di saat senang maupun susah,Yang selalu memberiku perhatian disaat tidak ada orang lain yang peduli.
Aku sungguh bersyukur meskipun tidak memiliki banyak teman setidaknya aku memiliki mereka berdua.
Aku berjalan menghampiri mereka berdua yang tengah menungguku di peron kereta.
Hideyoshi mengangkat tangannya dan menyapaku dengan santai,Dengan setelan mantel berwarna abu-abu dan celana musim dingin berwarna hitam dan sepasang earphone dikedua telinganya.
"Yo,Selamat pagi Masayuki,Bagaimana keadaanmu hari ini?"Ucap Hideyoshi
"Syukurlah aku baik-baik saja hari ini."Ungkapku dengan nada tidak semangat.
"Baik-baik saja tapi kelihatan tidak semangat begitu,Memangnya ada apa?"
Aku terdiam sejenak dan memandang kebawah,Menunjukkan raut wajahku yang mengalami perubahan dari senang menjadi murung.
"Tidak ada apa-apa,Hanya saja..."
Tiba-tiba Harumi memegang pundakku dan memotong pembicaraanku.
"Ada apa?bicara saja Masayuki-kun!"
Harumi,Seorang gadis cantik dengan rambut berwarna coklat yang selalu dikuncit panjang dengan jepit rambut kecil berbentuk bunga sakura dan mata berwarna biru cerah.
Ia juga selalu peduli dengan keadaanku,Ia sangat mirip seperti ibuku yang selalu memberi perhatian padaku disaat tidak ada yang peduli.
"Anu,Ibuku tidak bisa datang di akhir tahun ini,Dan tentu kalian mengerti perasaanku kan?"Ucapku dengan murung sambil memegang tengkuk ku.
"Ya ampun Masayuki-kun, bersabarlah,Semoga tahun depan ibumu bisa datang ke Tokyo dan bisa merayakan tahun baru denganmu".
"Iya semoga saja,Lalu bagaimana dengan kalian?"
"Syukurlah keluargaku bisa berkumpul bersama di tahun baru ini"Ucap Harumi dengan senang.
"Bagaimana denganmu Hideyoshi?"
"Syukurlah,Aku bisa berkumpul meskipun dengan kakak Perempuan dan ibuku saja."
"Wah,Kalian beruntung sekali ya,Tentu saja tahun baru ini aku hanya akan sendiri saja,Namun sudah menjadi hal biasa bagiku."
"Lagipula kau memang terbiasa menyendiri ditemani oleh anime dan manga yang selalu kau baca dan tonton setiap waktu hahaha."Ucap Hideyoshi.
"Hushh!"Harumi menyikut Hideyoshi karena merasa ucapannya itu bisa menyinggung diriku.
"Haha tidak apa-apa Harumi,Lagipula memang aku terbiasa menyendiri."
"Bagaimana jika kau merayakan tahun baru dirumahku?"Tawar Hideyoshi.
"Ahhh,Tidak usah repot-repot deh Hideyoshi."Tolakku dengan halus dan dengan wajah malu.
"Loh!?kenapa?lagipula kau sering makan dirumahku hahaha,Kenapa kau takut kalau kau akan merepotkanku?"Ucap Hideyoshi.
"Ahh,Aku tidak enak dengan kakak dan ibumu."
"Sudahlah,Lagipula hari ini kita akan jalan-jalan kan?Kita akan menghabiskan waktu di libur tahun baru ini bersama-sama."Potong Harumi.
"Yah,Benar juga sih yasudah kereta sudah tiba tuh!"
Jam menunjukkan pukul 06:30,Kereta Komuter telah tiba di stasiun.
Kami bertiga menaiki kereta itu bersamaan dengan orang-orang yang memulai aktifitas mereka di pagi hari.
Kami memasuki gerbong nomor tiga dimana gerbong yang kami naiki cukup ramai penumpang.
Kami duduk di dekat jendela kereta yang langsung menghadap keluar.
Aku memilih untuk duduk dengan posisi paling dekat dengan jendela agar aku bisa bersandar pada jendela.
Pagi ini kami bertujuan untuk pergi ke Shibuya yang merupakan distrik kota istimewa di Tokyo.
"Oh ya,Jadi hari ini kita akan ke Shibuya kan?"Tanya Hideyoshi.
"Iya benar!"Jawab Harumi.
"Kalian akan beli apa disana?"Sahutku kembali membuka obrolan.
"Hmm,Aku akan membeli apapun yang bagus menurutku ketika aku sudah sampai disana,Terlalu membingungkan untuk merencanakannya sekarang."Ucap Hideyoshi.
"Uangmu pasti banyak!"Ucapku melebih-lebihkan.
"Enak saja,Kau bilang banyak?hmm"Balas Hideyoshi.
Harumi yang daritadi diam pun mulai masuk kedalam pembicaraan dan menggoda Hideyoshi karena ia tahu kalau Hideyoshi berpura-pura memiliki sedikit uang.
"Neee kau pura-pura kan Hideyoshi?"Goda Harumi sambil menyikut nya.
"Hahah kau ketahuan Hideyoshi!"Ledekku.
"Eehh,Kalian ini apa-apaan?"Ucap Hideyoshi yang keringat dingin.
"Teraktir dong hahaaha!"Aku tertawa lepas.
Tertawaku yang terlalu lepas membuat para penumpang memusatkan perhatiannya kepada kami bertiga.
"Ups,Sepertinya aku tertawa terlalu lepas"Aku menunduk dengan wajah malu.
Hideyoshi pun menggelengkan kepala karena kelakuanku barusan itu dan kemudian melanjutkan obrolan kami tadi.
"Enak saja,Bayar sendiri dong!"Ucap Hideyoshi menolak.
"Hmm pelit banget deh!"Keluh Harumi.
"Lagian dengan uang ini aku ingin membeli Manga tau."
"Hah?Manga apa?"Tanyaku yang begitu antusias jika sudah berbicara tentang sesuatu yang kusukai.
"Knights of the round table chapter 150 sudah keluar bulan ini,Dan kabarnya ini adalah chapter terakhir."
"Wah benarkah?Kalau begitu aku juga harus beli Manga nya,Aku juga tidak sabar menunggu Knights of the round table season 5 diadaptasi kedalam anime."
"Hei,Kau ingin tahu jalan cerita chapter terakhir ini?"Ucap Hideyoshi ingin memberitahuku bocoran.
"Cih Kau ini,Tidak mau lebih baik aku baca sendiri!"Tolak ku mentah-mentah.
Kami yang terlarut dalam obrolan tentang sesuatu yang kami sukai akhirnya membuat Harumi merasa bete,Ia memilih untuk bersedekap dan memalingkan pandangannya sambil bergumam kesal.
"Huuh,Dasar!kalau sudah soal anime selalu tidak ada habisnya!"Ucap Harumi dengan kesal.
Kami berdua yang tidak begitu menghiraukannya tetap terlarut dalam obrolan kami.
"Oh ya,Ngomong-ngomong kalau soal anime,Aku bisa memberitahumu anime yang cukup bagus untuk kau tonton."
"Eh?anime apa?"Tanyaku penasaran.
"High school life,Anime bergenre school dan Romance yang cukup populer belakangan ini."
"Hah?apaan tuh?Romance?school?gak tertarik ah,Terlalu membosankan,Genre Fantasy tetap yang terbaik."
"Ooy Masayuki,Jangan seperti itu dong kau coba saja tonton kau pasti suka,Lagipula ada satu karakter wanita yang paling disukai oleh banyak penonton."
"Benarkah?sepertinya menarik,Bagaimana jalan ceritanya belakangan ini aku jarang menonton anime karena sudah 2 bulan tidak bayar internet haha!"Ucapku merasa malu.
"Yare-yare bukankah kau tidak suka jika diberitahu jalan ceritanya,Kau tonton saja sendiri dan jalan ceritanya juga menarik kok."
"Lalu bagaimana dengan karakter wanita itu? siapa namanya?"
"Hufft!jika ada karakter wanitanya kau selalu bersemangat,Kau tidak kasihan pada Harumi? kau terlalu cuek padanya hanya karena karakter anime hahaha!"Ledek Hideyoshi.
Begitulah Hideyoshi yang selalu menggodaku dengan Harumi,Selalu menjodoh jodohkan kami seperti itu,Padahal kami hanya sebatas sahabat saja.
Dan karena ucapan itu wajah Harumi merah padam dan Harumi langsung mengomeli Hideyoshi.
"Haaaahh??apaan sih Hideyoshi kau jahil sekali!"Ucap Harumi sambil memukul pundaknya.
"Haha bercanda,Aku hanya berusaha membuat suasana tidak canggung Harumi-chan"Ungkap Hideyoshi.
Harumi pun kembali memalingkan pandangannya kearah lain dan berusaha acuh tak acuh dengan obrolan kami.
"Kau ini Hideyoshi bukannya langsung bercerita saja sih!"
"Baiklah,Namanya adalah Amaya Mikazuki dia adalah gadis sekolahan yang memiliki sifat periang dan agak tomboy juga sih,Tapi dia sangat manis."
"Benarkah?"
Akupun menatap kearah jendela yang menyajikan pemandangan kota yang bergerak karena laju kereta melalui penglihatan ku.
"Iya deh,Akan kutonton."
Tiba-tiba Harumi berteriak dan memotong obrolan kami berdua yang sedari tadi terasa cukup seru bagi penggemar anime seperti kami.
"Kalian ini bisa berhenti membicarakan anime tidak sih?aku tidak ada teman bicara tau dasar kalian ini!"Ucap Harumi merasa jengkel.
"Ehh maaf sepertinya kami daritadi mencuekimu,Hey Masayuki ajaklah Harumi bicara kasihan sekali dia!"
"Kau ini apa-apaan Hideyoshi?"
"Entah terkadang aku tidak mengerti dengannya,Uhh rasakan ini!"Ucap Harumi merasa jengkel dan mencubit Hideyoshi.
"Awww sakit tau!"
Perjalanan kami dengan kereta masih berlanjut,Dengan jarak dari distrik Taito menuju Shibuya sejauh 15 km.
Melewati distrik Minato dimana terdapat menara Tokyo yang berdiri kokoh ditengah-tengah kota.
Selama perjalanan aku memilih untuk tidur sebentar dan bersandar pada tempat dudukku dan berharap dengan tidur perjalanan akan terasa singkat.
(45 menit kemudian)
Akhirnya kami sampai di Shibuya yang penuh dengan keramaian,Orang-orang berlalu lalang beraktifitas,berbelanja dan lain-lain.
"Wahhh ramai sekali!"Ucapku kagum.
"Dari sini kita akan naik Taxi menuju ke Seibu Shibuya"Ungkap Harumi.
Akhirnya kami menunggu Taxi sebentar,Dan akhirnya sebuah Taxi datang menghampiri kami.
Kamipun segera masuk kedalam Taxi tersebut,Sebuah Taxi yang dikendarai seorang pria paruh baya yang mengenakan kemeja lengan panjang.
Dan ia adalah seorang yang cukup ramah.
"Selamat pagi,Kemana tujuan kalian?"Tanya supir itu.
"Tolong antar kami ke Seibu ya paman!"Ucap Harumi.
"Baik!"
Segera Taxi kami melaju menuju ke pusat perbelanjaan Seibu.
Seperti biasa aku lebih memilih untuk duduk didekat jendela agar bisa bersandar atau sekedar melihat keluar.
Sepanjang perjalanan aku hanya bisa melihat gedung dan pertokoan yang ramai dikunjungi orang selama tahun baru.
Ditambah dengan hiasan-hiasan, dan lampu-lampu yang menyala terang.
Dan aku hanya bisa memandangi semua itu melalui jendela kaca mobil dengan wajah murungku.
Berkali-kali aku mencoba untuk tidak memikirkan tentang ibu yang tidak bisa datang di tahun baru kali ini.
"Mengapa ibu?mengapa kau tidak datang?padahal satu-satunya hal yang ku sukai adalah bisa bertemu denganmu,Aku hanya takut jika tidak bisa bertemu denganmu lagi di tahun depan"Ucapku dalam hati.
Terkadang aku selalu berharap seandainya waktu berlalu dengan cepat maka aku bisa melewati hal yang sulit dengan cepat pula,Namun sebaliknya waktu terasa begitu lama ketika aku sedang menghadapi kesulitan.
Aku berharap waktu bisa berlalu dengan cepat agar aku bisa bertemu lagi dengan ibu,Namun semakin cepat waktu berlalu semakin cepat juga usia kita berlalu dan bisa saja aku tidak bertemu dengan ibu lagi untuk selamanya,Dengan kata lain bagiku tidak ada keuntungan dari waktu yang berlalu dengan cepat maupun yang berlalu dengan lambat.
Hal inilah yang membuatku merasa tidak bisa menghargai waktu,Dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Sehari-hari hanya kuhabiskan berdiam diri dirumah melakukan apapun yang kusuka,Membaca manga,Menonton anime adalah hal-hal yang sering kulakukan untuk melalui waktu.
Namun tanpa kusadar aku melewati waktu tanpa kedua sahabatku,Dan itu sama saja aku menyia-nyiakan kesempatan untuk terus bersama dengan mereka,Karena mungkin suatu hari nanti aku tidak akan bisa bertemu lagi dengan mereka.
Dan seharusnya mulai dari sekarang aku harus bisa menghargai waktu yang kumiliki agar aku tidak menyesal nantinya.
(15 menit kemudian)
Akhirnya kami sampai di Seibu Shibuya departemen store yang tentu saja masih dengan kondisi ramai seperti biasa.
Kami turun dari Taxi mengucapkan terima kasih dan membayar kepada supir yang telah mengantar kami.
"Terima kasih Paman,Selamat bekerja!"Ucap Hideyoshi.
"Sama-sama!"
Sekejap Harumi menarik tanganku dan mengajakku untuk masuk ke dalam pusat perbelanjaan Seibu.
"Ayo masuk Masayuki-kun!"
"Eh,Ayo deh!"Ucapku malu-malu.
Dan tanpa sadar kami meninggalkan Hideyoshi dibelakang.
"Oy,Tunggu aku dong!"
"Huh,Lama sekali!"Keluh Harumi.
Didalam kami melihat banyak sekali barang-barang yang begitu mewah,Tapi aku tidak tertarik dengan semua itu karena aku akan membeli apapun yang kubutuhkan,Dan aku juga dituntut untuk menghemat uang untuk kebutuhan lain.
"Waahhh bajunya bagus-bagus sekali dan sedang diskon!!"Ucap Harumi dengan senang.
Sebagai seorang gadis yang menyukai berbagai hal tentang fashion ia langsung berlari ke toko baju dan melihat-lihat baju yang bagus dan cocok untuknya,Terlebih lagi jika ada diskon.
Aku hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku Harumi yang seperti itu dan kemudian Hideyoshi menegurku.
"Tidak usah dipikirkan dia memang seperti itu."
"Eh?kenapa?"
"Sudahlah belilah apapun yang kau butuhkan sana,Aku ingin mencari Manga dulu."
Hideyoshi pun pergi kearah lain begitu juga Harumi dan begitu juga aku.
Tentu saja diriku haru cekatan dalam melakukan segala hal,Termasuk berbelanja kebutuhan yang penting.
Mereka tidak memiliki beban dan tidak perlu pusing memikirkan jika tidak ada makanan dirumah karena mereka masih memiliki anggota keluarga yang masih bisa membantu satu sama lain.
Sedangkan aku yang hanya tinggal sendiri hanya bisa berpikir sendiri dan juga melakukan segalanya dengan badanku sendiri.
Kemudian aku segera menuju tempat penjualan bahan makanan,Disini aku membeli beberapa bahan makanan yang kuperlukan seperti daging,sayur-sayuran dan lain-lain.
Kemudian pandanganku tertuju kepada daging sapi yang sedang diskon besar-besaran.
"Wahh daging sapinya diskon,Hmm lumayan untuk membuat Sukiyaki nih."
Setelah berbelanja yang kubutuhkan aku kembali bertemu dengan Harumi dan Hideyoshi yang sudah membawa banyak barang belanjaan.
"Wahh,Kau ternyata benar-benar memutuskan untuk membeli semua yang kau inginkan setelah sampai disini ya Hideyoshi hahah!"
"Tentu saja,Tidak lupa aku membeli Manga Knights of the round table volume ke 24 chapter 150 juga,Bagaimana dengamu?"Ucap Hideyoshi.
"Haha,Tentu saja aku membelinya,Menurutmu bagaimana ending dari cerita ini?Good ending atau bad ending?"Tanyaku sambil menunjukkan Manga yang kupegang.
"Sudahlah,Masayuki jangan memulai obrolan tentang anime,Sebaiknya ayo kita bersenang-senang!"Ajak Harumi.
"Ehh,Baiklah ayo kita pergi!"Ucapku dengan semangat.
Kami bertiga bersama-sama melakukan apapun yang ingin kami lakukan untuk menghabiskan waktu.
Kami berkeliling di pusat perbelanjaan Seibu melihat berbagai macam barang dan mencoba beberapa wahana permainan disana.
Dan setelah itu kami keluar dari Seibu untuk berjalan-jalan di daerah Shibuya yang begitu luas dan padat.
Kami berdua mengandalkan Harumi untuk mengajak kami ketempat-tempat yang bagus dan terbaik di Shibuya.
"Baiklah Harumi bawa kami ke tempat terbaik!"Ucap Hideyoshi.
"Bagaimana kalau kita ke jalan Takeshita?dan setelah itu kita pergi ke taman Shinjuku Gyoen disana tamannya sangat bagus."
"Baiklah kami akan mengkutimu!"Ucapku.
Akhirnya kami bersama-sama pergi menuju ke jalan Takeshita yang terdapat banyak sekali butik-butik mode,Kafe,Dan restoran yang terletak di dekat stasiun Harajuku.
Kami mencoba berbagai macam hal disana,Kami bertiga membeli Takoyaki dan berbagai macam makanan jalan yang terlihat begitu menggugah selera.
Tidak lupa Harumi sebagai seorang perempuan ia mencoba beberapa aksesoris-aksesoris yang dijual disana.
Dan setelah itu kami bertiga berfoto bersama dengan Aku dan Hideyoshi yang berada di sebelah kiri dan kanan sementara Harumi berada ditengah.
Karena tidak ada penyangga/tripod yang dapat digunakan kami terpaksa menyuruh seseorang untuk memfoto kami.
"Baiklah,1...2...3 senyum!"
Dan selanjutnya kami menuju ke taman Shinjuku Gyoen yang berada di Naitomachi,Shinjuku.
Taman ini merupakan taman yang sangat luas dengan 3 jenis taman yang berbeda yaitu taman dengan khas budaya Jepang,Taman Inggris,Dan taman khas Francis.
Tidak lupa kami berjalan-jalan disekitaran taman dan juga mengabadikan momen kebersamaan ini.
Setelah menyusuri ketiga spot taman kami memutuskan untuk beristirahat disebuah kedai makanan dengan 3 gelas kopi hangat diatas meja.
Kopi yang terasa begitu nikmat dan hangat menjadi teman bicara kami yang begitu sempurna di suasana yang dingin ini.
"Wahh,Kau memang hebat Harumi,Kau bisa tahu tempat-tempat bagus di daerah Shibuya"Puji Hideyoshi.
"Hihi itu karena aku masih punya kerabat disekitar Shibuya,Jadi aku bisa tahu tempat-tempat mana saja yang begitu bagus"Ungkap Harumi.
"Kerabat?Siapa?"Tanyaku penasaran.
"Paman dan bibiku."
"Ooh begitu rupanya"Ucapku.
Ditengah obrolan kami Hideyoshi selalu saja berusaha untuk menggoda Harumi dengan berbagai macam cara,Kurasa ia sangat senang melihat Harumi jika sedang marah,Karena menurutku juga Harumi terlihat manis ketika sedang marah.
"Masayuki,Ayo kita berbicara tentang anime!"Ucap Hideyoshi menjahili Harumi.
"Diam!jangan berbicara tentang anime,Karena ketika kalian berbicara tentang anime aku selalu dicampakkan"Ungkap Harumi kesal.
"Biarlah,Kami kan memang suka bicara tentang anime"Balas Hideyoshi dengan ekspresi wajah meledek Harumi.
Aku hanya bisa tersenyum melihat mereka berdua yang sering bertengkar kecil seperti itu meskipun itu hanya bercanda,Dan itu artinya hubungan kami sebagai sahabat terjalin begitu kuat bagaikan akar pohon.
Sekali lagi aku berharap agar waktu tidak terlalu cepat berlalu agar aku bisa menikmati kebersamaan dengan mereka.
Kemudian waktu menunjukkan pukul 11:25 yang berarti kami sudah terlalu lama disini dan kami harus segera pulang ke Taito.
"Hey,Sudah pukul 11:25 ayo kita pulang,Sampai kapan mau bertengkar terus?"Ucapku melerai mereka.
"Iya ayo kita pulang Masayuki,Kita tinggalkan saja Hideyoshi!"Ucap Harumi dengan wajah kesal.
"Enak saja,Kau saja yang ditinggalkan kau kan punya paman disini!"Jawab Hideyoshi.
"Sudah-sudah tidak usah bertengkar terus,Kereta akan berangkat pukul 11:50 sebaiknya kita cepat!"Ujarku.
Kamipun segera pergi dari taman Shinjuku menuju ke stasiun Shibuya dengan menggunakan Taxi.
Perjalanan kami cukup singkat hingga akhirnya kami sampai ke stasiun dengan tepat waktu.
Stasiun Shibuya masih terlihat ramai seperti tadi pagi.
Saat aku ingin masuk ke stasiun aku melihat sebuah patung anjing yang menghadap kearah stasiun.
"Hachiko,Anjing itu bernama Hachiko,Seekor anjing yang selalu menunggu majikannya pulang dari stasiun,Meskipun majikannya telah meninggal ia tetap setia menunggu majikannya pulang"Ungkap Harumi.
"Aku tau siapa Hachiko,Hanya saja jangan sampai kita lupa foto disini!"Ucapku.
"Hah?kau hanya ingin berfoto?"
"Tentu saja!"
Akhirnya kami bertiga berfoto bersama didekat patung Hachiko yang juga tidak kalah ikonik di Shibuya,Karena terdapat kisah sedih dibaliknya.
Dan kami juga terpaksa meminta seseorang untuk memfoto kami lagi untuk kedua kalinya.
"Terima kasih atas bantuannya,Maaf merepotkan!"Ucapku pada orang itu dengan perasaan malu.
"Tidak apa-apa,Baiklah aku pergi duluan ya!"Ucap orang itu dan pergi meninggalkan kami.
"Eh,Sekali lagi terima kasih ya!"Ucapku.
Akhirnya setelah semua itu kamipun menaiki kereta komuter menuju ke Taito dan meninggalkan Shibuya dengan segala sesuatu yang baru bagiku.
(45 menit kemudian)
Akhirnya kami sampai di stasiun Ueno dengan barang bawaan kami yang begitu banyak.
Kami keluar dari stasiun dan berjalan bersama untuk pulang kerumah masing-masing.
Dan akhirnya kami sampai disebuah perempatan gang perumahan dan berpisah disini.
"Baiklah teman-teman,Terima kasih untuk hari ini,Sampai jumpa lagi!"Ucapku kepada mereka.
"Ya sampai ketemu besok!"Ucap Harumi.
Akhirnya kamipun berpisah dan berjalan kearah rumah masing-masing.
Akupun berjalan menyusuri gang perumahan menuju apartemen kecil milikku yang berada di dekat sini.
Wajahku yang tadinya murung mulai kembali tersenyum setelah menghabiskan waktu bersama mereka.
Aku benar-benar bersyukur memiliki mereka berdua sebagai sahabatku,Berkat mereka hidupku terasa begitu ringan dan dengan mereka segala masalah yang ada di pikiranku bisa kulupakan.
Di kesendirian itu aku mulai berucap didalam hati yang merupakan sebuah harapan tentang suatu hal yang benar-benar ingin terus kurasakan.
"Harumi,Hideyoshi terima kasih untuk semua!kalian benar-benar....."
Sahabat sejati ku!
*
*
*
*
*
*
*
Chapter 2:Dua sahabat sejati End.
To be continued...