Pukul 13:30
Kami sudah tiba di stasiun Ueno yang merupakan stasiun terdekat di distrik Taito ini.
Kami bertiga bejalan bersama untuk pulang kerumah masing-masing,Dan saat kami tiba disebuah perempatan kami berpisah kearah rumah kami masing-masing.
Dalam hati aku bergumam...
"Harumi,Hideyoshi terima kasih untuk semua,Kalian benar-benar sahabat sejati ku!"
Aku memandangi mereka sebentar dengan senyum di wajahku,Senyuman yang tersirat akan rasa terima kasih dan kepuasan.
"Baiklah kalau begitu,Aku duluan pulang ya!"Ucap Hideyoshi melambaikan tangan dan meninggalkan kami berdua.
Dan kemudian hanya tersisa aku dan Harumi saja yang masih berhadapan satu sama lain.
Ia tepat berada di depanku dengan senyuman manisnya yang tak pernah lepas dari penglihatan ku.
"Masayuki-kun sampai jumpa besok!"
"S..sampai jumpa Harumi Chan!"
"Selamat tahun baru untukmu!"Ucap Harumi dan kemudian pergi meninggalkanku dan menuju kerumahnya.
Berbeda dari Hideyoshi,Harumi adalah seseorang yang paling sering memperhatikanku,Aku tidak tahu kenapa ia begitu perhatian padaku.
Disaat aku sedang mengalami masalah ia selalu membantuku dengan tulus,Bahkan saat aku tidak memiliki makanan dirumah ia tidak sungkan-sungkan untuk memasakkan makanan untukku.
Namun bukankah sebagai sahabat itu adalah hal biasa?aku tidak perlu sampai berpikiran bahwa hubungan diantara diriku dengannya lebih dari sekedar sahabat.
Aku tidak menghiraukan semua itu dan segera menuju kearah apartemen ku yang berada disebelah kanan dari perempatan saat kami berpisah.
Di jalan yang sedang kulalui ini aku membawa kantong belanjaan di tangan kananku dan memegang manga Knights of the round table di tangan kiriku.
Saat aku berjalan aku memandangi komik itu sebentar dan saat aku melepaskan pandangan dari manga itu aku melihat tiga orang yang sedang berdiri didekat sebuah tiang listrik.
Tiga orang itu adalah orang-orang yang kukenal namun juga kubenci yaitu Izumi Akihiro,Fujita Genki,Dan juga Itsuki Hideyo.
Mereka bertiga berdiri disana seakan menunggu kedatanganku yang akan melewati mereka bertiga.
Kemudian aku berjalan melalui mereka dengan menunduk dan berusaha tidak menghiraukan mereka,Namun...
Sebuah tangan menarik pundakku dan menahan gerakanku untuk melanjutkan perjalanan.
Tangan yang menarik pundak ku merupakan tangan milik orang yang tidak pernah ingin kulihat sampai kapanpun,Dan selalu berharap jika pemilik tangan ini menjauh dari kehidupanku.
Ia adalah Izumi Akihiro,Seseorang yang selalu saja mengganggu kehidupanku,Orang yang selalu melakukan pembullyan terhadap diriku,Tidak hanya diriku namun juga orang-orang yang dirinya anggap lemah.
"Oy-oy kenapa buru-buru sekali?kita baru ketemu loh!"Ucap Izumi dengan nada datar.
"Aku tidak ada waktu,Maaf aku harus pergi."
Tak lama kemudian dua orang lainnya yaitu Fujita dan Itsuki mencegat ku dari depan.
"Hey-hey nanti dulu dong,Coba lihat dulu apa yang kau bawa sehabis belanja?"
"Bos!lihat sepertinya dia punya manga Knight of the round table terbaru!"Ucap Fujita menarik manga itu dari tanganku.
"Ahh benarkah?berikan padaku!"Perintah Izumi.
Fujita kemudian melemparkan manga itu kepada Izumi dan kemudian Izumi menangkap manga itu dengan perasaan senang.
"Wahhh ini kan manga chapter terbaru yang tidak bisa kubeli,Lebih baik untukku saja ya Masayuki!"Ucapnya sambil memegang manga itu.
"Oy kembalikan!itu milikku!"Ucapku dengan lantang.
Aku berusaha untuk mengambilnya namun Izumi mendorongku hingga aku terjatuh dan terduduk di salju.
Aku yang merasa kesal dan penuh dengan rasa marah kemudian bangkit dan berusaha kembali untuk mengambil manga itu dari tangannya.
Namun ia kembali melemparkannya pada Fujita,Dan saat aku ingin merebutnya dari Fujita kemudian ia melemparkannya kepada Itsuki dan kembali Itsuki melemparkannya kepada Izumi.
Mereka terus mempermainkan ku seakan-akan mereka tidak merasa bosan dengan terus menerus mendiskriminasi diriku.
Aku benar-benar tidak bisa menahan kesabaranku,Meskipun ini hanya sebuah manga namun aku sudah muak dengan semua kelakuan mereka kepadaku yang selalu memperlakukanku seperti ini...
Berulang-ulang kali.
"Hahaha,Ayo dong tangkap ini Masayuki!"Ledek Izumi.
Mereka terus meledekku disusul dengan suara tawa mereka yang merasa senang diatas kesulitan orang lain.
Kemudian aku yang sedari tadi penuh dengan rasa marah menghampiri Izumi dan kemudian...
"Buaaghhh...!!"
Aku memukul wajahnya dengan sangat keras sehingga ia merasa kesakitan,Namun tidak begitu lama.
"Hmm boleh juga!"Ucapnya mengusap bekas pukulanku.
"Bos kau baik-baik saja?"Ucap Itsuki.
"Hmm agak sedikit sakit,Teman-teman pegangi dia!"Perintah Izumi pada mereka.
Kemudian Fujita dan Itsuki memegangi diriku sehingga aku tidak mempu bergerak sama sekali.
"Arggh!lepaskan!"Ucapku memberontak.
Dan tanpa peringatan Izumi melayangkan pukulannya kearah perutku dan disusul dengan pukulan yang lain.
"Buarghh...!!"
"Buarghh...!!"
"Buarghh...!!"
Kemudian Fujita dan Itsuki melepaskanku dan membuatku tersungkur kesakitan di salju.
Aku memegangi perutku yang terasa sakit akibat pukulan yang dilayangkan olehnya.
"Hmmph rasakan itu!"Ucap Izumi.
Kemudian mereka bertiga pergi meninggalkanku yang masih tersungkur di salju sambil menahan rasa sakit,Dan tentu saja aku harus merelakan manga milikku dibawa oleh mereka.
Kemudian aku bangkit dari kondisi terpuruk itu dan kembali melanjutkan perjalanan ke Apartemen meskipun dengan tertatih-tatih.
"Sialann!! mengapa mereka melakukan ini padaku?"Keluhku.
"Aku berharap waktu bisa cepat berlalu agar aku tidak melihat orang-orang seperti mereka dalam hidupku!"
Sekali lagi perkataan yang kusebutkan menunjukkan bahwa diriku tidak bisa menghargai waktu,Padahal cepat atau lambatnya waktu berlalu tidak membawa manfaat apapun bagi diriku.
Orang-orang seperti Izumi itulah yang membuatku merasa ter-asing dari dunia luar,Perlakuan orang-orang disekitarku yang seperti itu membuatku memiliki pandangan lain tentang dunia luar,Sehingga aku memutuskan untuk menjadi orang yang begitu anti sosial.
Menghabiskan banyak waktu hanya dengan diriku sendiri tanpa adanya orang lain dan karena itulah manga dan juga anime menjadi hal yang paling kubutuhkan untuk kesibukanku sehari-hari.
Entah apa alasan mereka memperlakukanku seperti ini,Namun aku berharap kalau ini cepat berakhir.
Kemudian aku segera bangkit dengan masih memegang perutku yang masih sakit,Dengan sekuat tenaga aku berusaha untuk berdiri dan mengambil kantung belanjaku dan segera pulang ke apartemen.
Aku segera menaiki tangga yang berliku dan menuju ke lantai 3 tempat dimana aku menetap di apartemen tersebut.
Aku berjalan mengendap-endap tanpa diketahui sang pemilik apartemen yang selalu menagih uang sewa.
Aku mengambil kunci yang berada di saku celana kananku dan langsung membuka pintu apartemen.
Dengan perasaan kesal aku melempar kantung belanjaan itu keatas meja dan masuk kedalam kamarku.
Saat didalam kamar,Aku melihat kearah cermin melihat pantulan bayangan dari diriku yang sedang berdiri sambil menunjukkan mimik wajah marah.
Kemudian air mata menetes dari kelopak mataku,Air mata yang kukeluarkan atas perlakuan orang-orang disekitar terhadap diriku,Mereka seolah-olah menganggap diriku adalah musuh mereka,Orang yang paling tidak disukai dan terbuang dari masyarakat.
Mengapa?mengapa mereka memperlakukanku seperti itu?apa dosa yang kuperbuat? aku hanya mencoba menjalani hidup seperti yang ingin kulakukan.
"Mengapa?mengapa aku diperlakukan seperti ini?apa karena aku lemah?apa karena aku adalah seorang yang anti sosial?padahal perlakuan mereka yang membuatku menjadi seseorang yang anti sosial."Keluhku didalam tangis.
"Ibu,Apa yang harus kulakukan?bagaimana aku bisa melalui ini tanpa dirimu?"
Segera aku menatap wajahku dicermin dan menghapus air mataku,Aku berbalik dan segera mengganti baju dan bersiap-siap untuk memasak makan siang.
Aku mengganti bajuku dengan kaos biasa berwarna merah polos dan dengan celana panjang dengan bahan agak tebal yang biasa digunakan untuk olahraga yang digunakan hanya sekedar dirumah saja.
Dari kantung belanjaan aku mengambil ramen instan dan memasukkan beberapa bahan makanan kedalam kulkas untuk makan malam nanti.
Aku memasak ramen dengan satu butir telur dan beberapa sayuran seperti jamur,kubis dan daun bawang.
Semangkuk ramen hangat di musim dingin pun kunikmati dengan ditemani oleh sebuah anime bergenre Romance yang cocok untuk kutonton disaat-saat seperti ini.
Sebuah anime terbaru yang direkomendasikan oleh Hideyoshi yang katanya merupakan sebuah anime terbaik di Jepang pada tahun ini.
Dan tentu saja karakter wanita yang membuatku tertarik untuk menontonnya.
"Oh iya,Apa nama anime yang diberitahu oleh Hideyoshi?kalau tidak salah High school life ya?"
Aku mengambil laptop ku dan segera mencari anime tersebut disebuah situs menonton anime.
Saat aku mencari anime tersebut dan muncullah sebuah anime dengan 20 episode,Dengan rating mencapai 9,1 membuatku semakin tertarik untuk menontonnya dan sudah saatnya bagiku untuk mencoba anime bergenre Romance dan meninggalkan anime bergenre Fantasy untuk sementara waktu.
"Oh,Jadi ini anime yang direkomendasikan oleh Hideyoshi?menarik juga sih."Ucapku.
Tanpa pikir panjang aku langsung menontonnya sambil menyeruput kuah ramen diatas meja.
Scene itu dibuka dengan menunjukkan seorang anak laki-laki yang merupakan anak SMA biasa,Ia menjalankan kehidupan nya sebagai seorang siswa dengan baik dan tanpa beban.
Terlihat bahwa anak laki-laki itu memiliki seorang teman gadis yang sepertinya memiliki rasa suka dengannya,Namun seperti biasa tidak akan diungkapkan diawal episode.
Semua episode yang kulalui terlihat membosankan bagiku,Karena aku tidak terbiasa dengan genre seperti ini,Namun dengan sedikit unsur komedi membuatku merasa sedikit senang.
Namun...
Semua itu berubah saat seorang karakter gadis lain datang pada episode ke 7 dari anime tersebut.
Seorang gadis yang memiliki rambut hitam panjang terurai dengan matanya yang berwarna biru cerah,Ia memiliki sifat yang lebih menonjol dibandingkan dengan beberapa karakter sampingan lainnya.
Ia terlihat menggunakan seragam sekolah khas jepang yang bernama seifuku berwarna putih dengan kerah berwarna hitam dan nampak garis-garis putih tipis diatasnya,Dan ia mengenakan rok pendek yang sejajar dengan paha berwarna hitam ditambah dengan dasi berwarna merah yang membuat penampilannya terlihat benar-benar menawan.
Sebenarnya banyak karakter wanita yang juga berpenampilan sama dengannya, Tetapi sifat dan perilaku nya berbeda dari yang lain.
Ia adalah seorang gadis yang sangat periang,Dan juga menyenangkan,Tingkahnya yang konyol terkadang membuatku tertawa ketika melihat dirinya,Selain itu dia juga memiliki rasa kesetiaan bagaikan seorang sahabat sejati yang selalu ada baik senang maupun susah.
Keberadaannya bisa selalu mencairkan suasana disaat terjadi konflik di sana,Dan ia juga pintar dalam hal berbau materi.
Namun,Dibalik sosoknya yang periang ia terkadang sering merasa kesepian,Dan dibalik senyumannya tersimpan tangis yang mendalam akan rasa kesepiannya.
Ia terlihat seperti cerminan dari diriku saat ini namun dengan gender yang berbeda.
Gadis itu bernama Amaya Mikazuki,Kehadirannya membuatku merasakan atmosfer yang berbeda saat menonton animenya.
Berjam-jam telah berlalu aku semakin terlarut dengan jalan cerita dari anime tersebut,Seharian kuhabiskan hanya dengan memakan cemilan dan juga menonton anime tersebut.
Jalan cerita anime yang memiliki transisi alur yang begitu kompleks,Dan sangat tidak kusangka kisah cinta di anime itu awalnya berjalan dengan bahagia tanpa ada beban namun pada akhirnya berakhir pada kesedihan yang mendalam.
Karakter utama laki-laki itu yang bernama Kazumi harus rela ditinggalkan oleh orang yang diam-diam mencintai dirinya,Dan pada saat sebelum meninggal wanita itu menulis sepucuk surat yang menyatakan bahwa dirinya benar-benar mencintai Kazumi,Gadis itu bernama Ryoko yang merupakan sahabat karib dari Amaya.
Sungguh akhir yang begitu mengharukan,Anime yang mampu menguras emosi saat diriku terlarut dalam jalan ceritanya,Bahkan dirikuĀ merasa sedih saat Ryoko mengucapkan selamat tinggal kepada Kazumi.
"Hmm,Akhir yang begitu menyedihkan,Selain itu Kazumi benar-benar mirip sepertiku."Gumamku.
Sejenak aku berpikir,Apakah kehidupanku akan sama seperti Kazumi didalam anime High school life?yang pada awalnya berjalan baik dan pada akhirnya berakhir menyedihkan.
"Apa aku akan menjalankan kehidupanku seperti Kazumi?"
"Ahh jangan bercanda!aku menjalankan kehidupanku sesuai dengan yang ingin kulakukan,Lagipula suka dan duka selalu mewarnai kehidupan seseorang."Ucapku meyakinkan diriku.
"Lagipula,Dari awal kahidupanku bisa dibilang tidak begitu bahagia,Bisa saja pada akhirnya aku mengubah kehidupanku menjadi lebih bahagia atau mungkin tidak sama sekali,Semua keputusan itu ada di tanganku."
Namun meskipun anime itu berakhir sedih aku tetap merasa senang karena Amaya baik-baik saja dan tidak merasa kesepian lagi,Sifatnya yang begitu periang dan menyenangkan membuat dirinya mendapatkan banyak sahabat baru meskipun tidak sebaik Ryoko.
Namun disaat aku mengamati nya disetiap episode,Dari dalam diriku muncul sebuah perasaan lain.
Perasaan yang begitu membuatku senang ketika aku memendamnya didalam diriku namun merasa aneh ketika ku ungkapkan.
Tidak hanya akan terdengar aneh di telinga orang lain namun juga bagi diriku sendiri.
"Dan juga,Gadis itu,Gadis yang bernama Amaya Mikazuki,Aku senang bahwa dirinya baik-baik saja dan dirinya bisa lebih bahagia bersama sahabat-sahabat barunya."
"Dan selain itu sepertinya aku..."
"Jatuh cinta padanya."
*
*
*
*
*
*
*
Chapter 3:Kegiatan sehari-hari end.
To be continued...