Pintu apartemen LJ terbuka tapi tidak ada satupun dari ketiga anak tersebut yang menolehkan kepala. Ketiga anak itu masih saja memfokuskan diri pada soal soal yang tertera pada selembar kertas.
"Ekhem ekhem!", orang yang membuka pintu apartemen LJ berdeham untuk memberi kode akan kehadirannya.
"Apa?", jawab LJ walaupun tidak menolehkan kepala.
Orang tersebut menghelakan napas saat tahu bahwa ketiganya masih saja tidak menolehkan kepala padanya. Pantas jika mereka bertiga melewatkan waktu makan siang. Mungkin kalau orang ini tidak datang, mereka bukan hanya melewatkan makan siang tapi bisa juga melewatkan makan malam.
"LJ.", dari pada kehadirannya tidak juga disadari, orang ini memanggil nama tuan rumah.
LJ yang merasa namanya disebut pun akhirnya menolehkan kepala. Dia tersenyum saat melihat kehadiran pamannya. Kertas soal yang dipangku segera id singkirkan dari atas paha, kemudian dia berdiri dan sedikit berlari menghampiri pamannya. LJ menubrukan tubuhnya ke tubuh sang paman.