Dennis yang memiliki badan paling besar pun mengangkat tubuh CL dan membawanya ke kasur yang ada di ruang kamar tersebut. Yang jalan paling terakhir, menutup pintu setiap ruangan kembali. Sisanya turun ke bawah lagi untuk mencari bantuan.
Tidak terpikirkan oleh mereka untuk menghubungi pihak rumah sakit, karena mereka terlalu panik. Akhirnya mereka menggunakan obat apapun yang bisa membantu CL sadarkan diri. Keenamnya mencoba menghangatkan tubuh CL yang terasa cukup dingin.
Usaha keenamnya tak sia-sia. Setelah lima menit berlalu, akhirnya CL mulai sadarkan diri. Wajahnya menekuk, menahan sakit. Dia juga mendesis kesakitan sambil memegang kepalanya dengan satu tangan. Kedua mata CL perlahan terbuka. CL sangat kebingungan karena dirinya berada di ruangan yang sedikit asing baginya. CL pun melirik ke arah lain, dan menemukan keenam sahabatnya yang sedang mengelilingi.