"Kalau begitu, aku tak perlu menyekolahkan ke sekolah atau menyewa guru privat untuk anak-anakku. Ibunya saja sudah sepintar ini."
"Uhuk uhuk!"
Kalau tadi hampir saja, sekarang CL benar tersedak ludahnya sendiri mendengar perkataan orang lain. Saat Steve mengatakan hal tersebut, itu bertepatan dengan CL yang ingin menelan ludahnya.
"Eh, kau baik-baik saja?!", Steve bertanya panic melihat CL yang terbatuk sampai kesusahan bernapas.
"Yah…", CL menarik napasnya dalam dalam, lalu membuangnya. "Aku baik-baik saja."
"Huuhh.. syukurlah kalau kau baik-baik saja.", Steve menghelakan napas lega lalu duduk kembali di tempatnya setelah terperanjat akibat terkejut.
"Um, Steve?"
"Ya, ada apa?"
"Bisakah kau bantu aku untuk duduk? Badanku teras pegal karena terbaring terus menerus.", CL sebenarnya malu untuk meminta bantuan Steve. Tapi, mau bagaimana lagi? Di ruangan tidak ada Brylee, melainkan Steve. Lagi pula dia benar benar sudah tak tahan berbaring terus.