Suasana lenggang sejenak. Tidak ada satu orang pun yang berani membuka suara. Dua pemimpin dari dua kubu yang saling berlawanan itu masih berdiam diri. Pandangan mereka yang tak mau kalah mematikan satu sama lain masih beradu.
Senyuman licik Causa bertambah lebar saat melihat musuhnya, Tuan Lee, tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya. Bahkan dia bisa melihat sebesit ketakutan di mata Tuan Lee. Memang sudah takdirnya, membuat musuhnya terbungkam sampai tak bisa berkutik. Sejahat apapun, selicik apapun, sepandai apapun seorang musuh, jika dia sudah berhadapan dengan Causa, maka akan sulit menemukan jalan keluar untuk mereka selamat.
"Kenapa?", suara Causa memecah keheningan. "Kenapa kau terdiam, Kakek?", nada bicara Causa terdengar sedikit merendahkan Tuan Lee. "Aku saja bisa menjawab ancamanmu yang tak bernilai apapun bagiku. Lalu kenapa kau malah terdiam saat aku mengutarakan ancamanku? Kau takut?"