"Ck, dimana sih mereka?!"
Sedari tadi, Causa mendecak. Kakinya menendang asal ke depan. Dirinya sangat kesal sekarang. Sudah hampir satu jam berlalu, tapi Steve dan Brylee belum menunjukkan tanda tanda kalau mereka akan pulang. Wajah Causa memerah dan matanya berkaca kaca ingin menangis.
"Awas saja kau!"
Sudah terlampau kesal, akhirnya Causa memilih untuk berbaring ke samping lalu menutup tubuhnya dengan selimut. Kalau dari belakang, tidak ada sedikitpun celah yang memperlihatkan tubuhnya. Sedangkan kalau dari depan, hanya wajah kesalnya yang kelihatan.
Selang dua menit kemudian, Causa mendengar suara pintu terbuka. Dia memilih untuk menutup mata. Tak ingin dia berbicara dengan Steve lagi.
Steve naik ke atas kasur. Dia memeluk tubuh Causa dengan santainya tanpa merasa bersalah sedikit pun. Bahkan di wajahnya terukir senyuman manis.
"Aku tahu kau belum tidur.", kata Steve.