**
Brylee memperhatikan Steve yang masih menangis dari luar. Di tangannya ada dua cup kertas berukuran sedang yang berisikan kopi. Tadinya ia ingin langsung masuk dan memberikan satu ke Steve, tapi melihat kondisi di dalam membuat Brylee mengurungkan niatnya. Brylee tak ingin mengganggu Steve yang sedang meluapkan emosinya.
"Tuan Brylee?"
Brylee menolehkan kepala saat seseorang memanggil namanya.
"Oh dokter, kau dari mana?"
Ternyata orang yang memanggil Brylee ada dokter. Dokter tadi pergi ke lantai bawah sambil menunggu perawat yang tadi datang bersamanya kembali ke markas. Dia juga mencari keberadaan Brylee tapi tidak ada. Jadinya dia berinisiatif untuk pergi ke kamar lagi. Tapi, siapa sangkan kalau dia akan bertemu Brylee di depan kamar.
"Tadi aku pergi ke bawah untuk mencarimu. Dan ternyata kau ada di lantai ini.", kata dokter.