Malam hari pun tiba. Causa dan Brylee sedang berada di sebuah restoran untuk makan malam. Steve yang masih sakit pun hanya bisa berdiam diri di kamar Causa yang ada di markas.
"Steve sudah sadar, apa kau akan pulang besok?", tanya Brylee.
"Iya, aku sudah merindukan anak-anakku. Sehari saja mereka bisa meneleponku berkali-kali. Kadang mereka juga menangis saat meneleponku. Aku akan datang ke markas dari pagi hingga siang saja. Setelahnya tolong jaga Steve di markas."
"Bagaimana jika anak-anakmu mencari ayahnya?"
"Itu urusanku nanti."
"Bagaimana dengan perusahaan? Apa kita perlu mengadakan libur beberapa hari agar kau bisa beristirahat?"
"Tidak perlu, aku sudah terlalu banyak mengambil cuti. Steve juga. Kasihan jika semua pekerjaan dibebankan kepada karyawan."