"Sepertinya kau sangat memperhatikan tamumu, Tuan Anthony."
Causa melebarkan senyuman jahatnya lalu membuka mata, langsung menatap Anthony yang memerhatikannya.
"Kau sangat memperhatikan persiapanmu, bahkan sampai minuman saja kau perhatikan.", dia mengarahkan tangan yang memegang gelas minuman ke samping tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun dari Anthony.
Di samping Causa, sudah ada anak buahnya yang sudah menikah. Anak buah itu mengambil gelas yang berada di tangan Causa. Tanpa bertanya lagi, dia meminum jus apel tersebut. Dalam sekali tengguk, anak buah Causa menghabiskan cairan tersebut.
Anthony juga menatap Causa dengan senyuman miring. Ke sepuluh jarinya ia satukan di depan.
Keduanya tidak ada yang membuka suara sedikitpun. Sampai beberapa waktu berlalu, anak buah Causa yang meminum jus apel tadi pun mengeluarkan respons. Gelas bening yang dipegangnya terjatuh dan pecah. Tubuhnya menggeliat tak nyaman. Mulutnya terus mengeluarkan geraman rendah.